Beranda News

Dampak Pandemi Covid-19, Gerai Pojok UMKM di Ciledug Tutup Beralih Online

Dampak Pandemi Covid-19, Gerai Pojok UMKM di Ciledug Tutup Beralih Online
Pojok UMKM di Kecamatan Ciledug Tutup, Dampak Pandemi Covid-19. Foto Pelitabanten.com

KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com — Dampak (Corona Disease 2019) Gerai Pojok Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Tangerang, banyak yang ditutup.

Kondisi tersebut nampak dalam pantauan, gerai yang terletak tak jauh dari Kantor , Kota Tangerang itu tertutup rapat tak ada kegiatan.

Ditanyakan, Ketua UMKM Ciledug, Anggraini membenarkan kondisi itu, Ia mengatakan pojok UMKM sudah lama tutup. ini disebabkan dari pandemi Covid-19, Karna wilayah itu berada di zona merah penyebaran Covid-19.

“Oh iya (tutup). tutup karena kondisi Covid-19 zona merah. Ya kami kondisikan untuk memutuskan mata rantai Covid-19 sesuai instruksi pak Wali Kota Arief R Wismansyah,” ujar Anggraini saat dihubungi, Kamis (3/6/2021).

Anggraini menjelaskan, penutupan gerai UMKM itu diperkirakan baru berjalan selama dua bulan. Penutupan dilakukan sudah beberapa kali akibat kasus Covid-19 yang terus meningkat.

Baca Juga:  Satpol PP Kota Tangerang Ajukan PKL dan Penjual Miras ke Sidang Tipiring

Namun, lanjut Anggraini pada bulan puasa kemarin hingga menjelang , pihaknya turut menggelar bazar yang dilakukan secara online di setiap kelurahan. Gerai Pojok UMKM di Ciledug rencananya akan buka kembali pada 7 Juni mendatang.

“Jadi nanti dibuka kembali tanggal 7 Juni. Pertama kami tutup waktu pandemi masih tinggi, ada sekitar 2 bulan, kami buka lagi,” katanya.

“Terus bulan puasa tinggi lagi, kami tutup kembali. Tapi kami gak putuskan dari itu, kami bergerak di per kelurahan adakan bazar online,” tambahnya.

Lebih jauh, Ia menyampaikan tidak hanya pojok UMKM yang berada di Ciledug saja yang tutup, di Kelurahan Sudimara Timur pun saat ini tutup.

Meski begitu, Pojok UMKM masih tetap aktif berjualan tapi secara online. Selain itu, Anggraini menyatakan, saat ini tengah merancang pojok UMKM di Kelurahan Parung Serab sebanyak 10 gerai.

Baca Juga:  Minimalisir Sebaran Covid-19, Berbagai Cara Dilakukan ASN Kota Tangerang

Dia juga mengaku selama Pandemi Covid-19 terjadi penurunan omset penjualan, tapi pemasaran tetap digencarkan seperti di gerai dan gedung DPRD Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.

“Kami bermain via online, jadi gak hanya offline dan kami bermain online juga. Penurunan omset ya benar sekali,” tuturnya.

Dikonfirmasi terpisah, Syarifudin menjelaskan, penutupan gerai tersebut memang akibat dari Pandemi Covid-19. termasuk untuk menghindari kerumunan masyarakat.

“Mereka tetap melakukan penjualan secara online, tutup, kan lagi ada pandemi tapi di online mereka tetap bukalah. Karena memang ga boleh kumpul-kumpul dulu,” jelas Dia.