SERANG, Pelitabanten.com – Sosok Abraham Garuda Laksono menarik perhatian. Diusia 23 tahun, putra dari Ananta Wahana, anggota Komisi VI DPR RI tersebut berhasil menjadi wakil rakyat. Ia pun dinobatkan sebagai anggota DPRD Banten termuda.
Abraham menjadi sosok inspiratif karena membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk berkontribusi dalam dunia politik. Ia merupakan representasi dari generasi muda yang berkomitmen untuk terlibat dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada masyarakat.
Sebagai anggota DPRD, Abraham mengemban tanggung jawab untuk mendengarkan aspirasi masyarakat dan memperjuangkan kebijakan yang relevan dengan kebutuhan mereka. Ia dikenal aktif mengedukasi generasi Z dan milenial agar melek politik sehingga menjadi warna baru dalam dinamika politik di Banten.
Disela-sela pelantikannya, Senin, 2 September 2024, sosok yang terus menyuarakan isu-isu yang dihadapi oleh generasi muda, seperti pendidikan, lapangan kerja, dan akses teknologi, tersebut bercerita perjalanan dirinya hingga berhasil meraih posisi sebagai wakil rakyat.
“Saya lahir dan besar di lingkungan keluarga yang kaya akan tradisi politik. Sejak kecil, saya sudah akrab dengan dunia pemerintahan dan politik. Kemudian saya sekolah dan lulus dari James Cook University di Singapura, kemudian merasa terpanggil untuk mengabdikan diri kepada masyarakat melalui jalur politik,” ujarnya.
Berkat gemblengan dari ayahandanya, Ananta Wahana, serta kekagumannya pada sosok sang kakek yang pernah menjabat sebagai anggota DPRD di Sukoharjo dan Solo melalui partai PNI, Abraham pun semakin mantap menjadi seorang politisi muda.
Sosoknya kemudian menjadi seorang inspirator yang dapat memotivasi generasi muda lainnya untuk terlibat dalam politik dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. “Saya ingin membuktikan bahwa pemuda memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa. Keberadaannya kita legislatif harus bisa memberikan warna tersendiri dalam pengambil kebijakan sebagai refresentasi suara kaum muda,” imbuhnya.
Di tengah dinamika politik yang terus berubah, lanjutnya, kehadiran generasi muda dalam dunia politik menjadi sangat penting. Sebab, kata dia, sebagian besar anak muda masih alergi dengan politik, karena mereka memiliki cara pandang yang keliru.
“Padahal politik menjadi sarana kita untuk mencapai cita-cita tujuan berbangsa dan bernegara, oleh karenanya dengan semangat, pengetahuan, dan dedikasi, siapa pun dapat menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi masyarakat, tak terkecuali kita dari kalangan generasi Z dan milenial,” tegasnya.
Oleh karenanya, Abraham pun bertekad menjadikan kesempatan yang telah diraihnya sebagai sarana untuk mewujudkan misinya, terutama menjadi penyambung lidah masyarakat, khususnya kaum muda di parlemen.
“Sebab suara anak muda harus menjadi refresentasi kebijakan pemerintah, sebab tak sedikit tantangan yang dihadapi di era perkembangan teknologi saat ini, sehingga perlu terobosan-terobosan pemerintah untuk mewadahi aspirasi anak muda,” pungkasnya.