LEBAK, Pelitabanten.com– Desa Ciparasi, Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak yang bakal menjadi lokasi kegiatan Kemah Wisata Api Literasi dimana rencananya pada Juli mendatang akan berkumpul para pegiat dan relawan literasi se-Banten, diterjang banjir.
Sebagaimana informasi yang disampaikan Andi Kholily kepada rekan-rekan Panitia Kemah Wisata Api Literasi, Kamis (30/5/2019) telah terjadi bencana banjir akibat hujan deras melanda Desa Ciparasi antara 17.30 sampai 19.30 WIB. Dari hasil pantuan Pemerintah Desa Ciparasi, data sementara lingkungan desa yang tedampak banjir terjadi di wilayah RW 01, terdapat 15 rumah terendam banjir, di RW 02 10 rumah terendam dan 1 jembatan penghubung di RT 01 rusak berat, dan RW 03 20 rumah terendam banjir dan jalan lingkungan terputus. Selain itu area pesawahan di wilayah tersebut mengalami kerusakan. Sampai berita ini diturunkan, belum dapat diprediksi berapa jumlah kerugian yang dialami warga.
“Ya Robb, disela mau meneguk segelas air untuk berbuka, ada teriakan Di Radio Angin Para Penjaga keamanan, ternyata hujan yg selama 3 jam ini mengakibatkan air sungai Cisimeut dan Cipadang membanjiri Desa Ciparasi, setelah terjun langsung ke wilayah RW 02 dan 03, ternyata air senti demi senti sudah naik ke perumahan, air ini dikirim dari berbagai sungai, tentu banyak kerugian yang kami alami, seperti terputusnya jalan poros desa ke wilayah Cipadang, hilangnya jembatan akses ke wilayah kaler, padi di penyimpanan pada terapung, hewan peliharaan pada hilang, longsor-longsor tebing dan pesawahan, TPT rusak. Ya, Allah jika ini cobaan, kuatkankami, jika ini teguranMu ya, Robb, ampunilah dosa kami, mohon doa kepada semuanya, semoga kami aman dan sabar,” tulis Fathurohman, Kepala Desa Ciparasi di akun Facebooknya, Fatur Mukhti, Kamis (30/5/2019).
Para relawan literasi menjadikan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan sebagai pusat penggalangan bantuan korban banjir dan menyiapkan kendaraan Perpustakaan Keliling untuk membawa bantuan ke lokasi bencana yang kemudian direspon oleh Sekretaris Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Lebak Muttaqin Luthfi.
“Silahkan gunakan kantor Diskerpus untuk pusat menggalang bantuan,” ujarnya.
Banjir ternyata tidak hanya melanda Desa Ciparasi, sebagaimana pula yang diliris oleh relawan bencana yang tergabung dalam komunitas LEEKRAF, pada Kamis, (30/5/2019) sekira pukul 20.00 WIB bencana banjir terjadi di wilayah Kecamatan Leuwidamar akibat luapan sungai Cisimeut dan curah hujan yang deras di wilayah Kecamatan Sobang mengakibatkan banjir di wilayah Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak dengan ketinggian air mencapai satu meter sampai dua meter.
Adapun desa-desa yang terendam banjir di wilayah Kecamatan Leuwidamar, yaitu: (1) Desa Sangkanwangi 10 rumah, di Kampung Bunter 9 rumah, Kampung Batang 1 rumah, tidak ada korban jiwa. (2) Desa Parahiang 8 rumah, di Kampung Parahiang 8 rumah, tidak ada morban jiwa. (3) Desa Leuwidamar 86 rumah, di Kampung Kesal 62 Rumah, Kampung Dukuh 8 Rumah, Kampung Lebak Masigit 10 Rumah, dan di Kampung Lebak Gedong 6 Rumah, (4) Desa Wantisar 97 rumah, di Kampugn Wanti RT 003/ RW 001 25 rumah, Kampung Wanti RT 002/ RW 001 23 Rumah, Kampung Kadujangkung 34 rumah, Kampung Telagasari 15 rumah, tidak ada korban jiwa. Total rumah yang terendam banjir di wilayah Kecamatan Leuwidamar sebanyak 201 rumah.