KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com — Antisipasi pergerakan unjuk rasa mahasiswa menuju gedung DPR RI Jakarta.
Kepolisian Resort Metro Tangerang Kota gelar dialog dengan perwakilan organisasi kemahasiswaan yang ada di Kota Tangerang. Senin, (23/9/2019).
Dialog dilakukan di salah satu saung kawasan Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, membahas polemik akan di sahkannya Revisi Undang-undang (RUU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Revisi Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP) dalam sidang DPR RI pada 24 September 2019 ini.
Diawali Wakil Kepala Polres Metro Tangerang, AKBP Robertus Yohanes De Deo Tresna Eka Trimana, memperkenalkan dirinya. Robert bercerita pengalamannya, sebelum dia menjabat menjadi Wakapolrestro Tangerang pernah menjadi penyidik lembaga pemberantasan Korupsi, dan dia juga pernah aktif selama menjadi mahasiswa dan merasa menjadi muda kembali saat berada di tengah Mahasiswa.
Besar harapan Robert, kepada Mahasiswa Kota Tangerang mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin di masa depan, dan terus Peduli dengan kehidupan sosial masyarakat.
“Mahasiswa harus aktif menanggapi kehidupan sosial di sekitar, tidak melulu harus jadi kutu buku sampai lulus kuliah, karena kita saat ini memasuki era Out of the Box, jangan sampai kita menjadi robot, kita buat apa yang bisa kita perbuat,” ujar Robert De.
Sementara Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Abdul Karim berharap dalam sambutannya bahwa Pemerintah daerah Kota Tangerang harus ikut berperan aktif menampung aspirasi dari teman-teman mahasiswa dan elemen masyarakat lain terkait persoalan dan Pembangunan Kota.
“Ini merupakan pertemuan kedua dengan rekan-rekan mahasiswa membahas polemik revisi dua undang-undang yang menuai berbagai tanggapan, sehingga banyak organisasi yang bergerak mengambil sikap melakukan unjuk rasa di Jakarta,” ujar Kapolres.
Oleh karena itu, Kapolres mengajak mahasiswa tetap menjaga kondusifitas wilayah agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan imbas dari pergerakan massa yang berangkat ke Jakarta.
“Mengingat hal tersebut dan belajar dari pengalaman pergerakan massa, kami (TNI-Polri) terus menghimbau agar melakukan aksi pengambilan sikapnya di wilayah saja demi menjaga keamanan diri sendiri maupun masyarakat,” terangnya.
Dalam dialog hari ini dua pertanyaan dari perwakilan mahasiswa sedikit terjawab, baik terkait RUU KPK maupun RKUHP yang pengesahannya telah ditunda oleh presiden Jokowi.
“Untuk RKUHP, kepolisian melalui Kapolri telah menyatakan perlu pengkajian ulang, karena ada beberapa point didalamnya menuai berbagai kontroversi bila disahkan dan dijalankan,” lanjutnya.
Lebih jauh Kapolres mengharapkan agar kegiatan seperti ini akan terus dilakukan kedepannya dengan melibatkan semua unsur.
“Dengan itu, kita tidak hanya membahas isu-isu nasional, isu lokal pun akan kita rembuk bareng sehingga Kota Tangerang ini semakin maju dan kondusifitas tetap terjaga berkat ide-ide yang membangun,” terangnya.
Ditempat yang sama Ketua HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Cabang Tangerang Tiba Yuda Laksana mengaku apresiasi dialog hari ini. Dimana berbagai kajian yang disampaikan Kapolres dan Wakapolres terkait Revisi UU KPK dan RKUHP.
“Berbagai kajian yang disampaikan hari ini menjadi sebuah jawaban dan masuk logika karena Wakapolres juga pernah menjadi bagian dari KPK, dimana sebelumnya tidak terfikirkan oleh mahasiswa atas keganjilan isi dari revisi RUU KPK,” terangnya.
Yuda berharap kedepan kegiatan positif seperti ini terus dilakukan, sehingga anspirasi dan ide-ide dari mahasiswa terkait isu permasalahan di daerah, baik secara regulasi ataupun secara pelaksanaannya bisa tersampaikan. Sehingga dengan hal tersebut mahasiswa tidak perlu harus turun ke jalan untuk menyampaikan anspirasinya.
Dari pantauan Pelitabanten.com, selain Kapolres dan Wakapolres acara dialog tersebut juga dihadiri Pejabat utama Polres Metro Tangerang Kota, seperti Kasat Intel, Kasat Reskrim, Kasat Narkoba serta perwakilan dari Kodim 0506/TGR, Ketua KNPI Kota Tangerang serta Ketua Resort Pokdar Kamtibmas Tangerang Kota.
