Beranda News

Dialog Publik SAF: Perempuan di Era Demokrasi

Dialog Publik SAF: Perempuan di Era Demokrasi
Dialog Publik SAF: Perempuan di Era Demokrasi. Foto Pelitabanten.com (Dok.Ist)

KOTA SERANG, Pelitabanten.com — Suwaib Amiruddin Foundation (SAF) gelar dialog publik dengan mengusung tema “Perempuan di Era Demokrasi

Kegiatan ini di ikuti relawan SAF, mahasiswa/i Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) dan Institut Agama Islam Banten (IAIB), Jum’at (4/10/2019).

Dengan menghadirkan narasumber yang kompeten dibidangnya, diantaranya Liah Culiah, Komisioner Bawaslu Kota Serang, Rohimah Komisioner KPU Provinsi Banten, Ipah Ema Jumiati, Kaprodi MAP Pascasarjana Untirta dan Encop Sofia, Anggota DPRD Provinsi Banten.

Dialog Publik Suwaib Amiruddin Foundation (SAF). Foto Pelitabanten.com (Dok.Ist)

Direktur Exsecutive SAF Mochamad Fahmi Abduh menyebut kegiatan ini sangat penting untuk memberikan ruang bagi kaum perempuan dalam mengenali peran dan kontribusinya di Era Demokrasi saat ini.

“Sebagai kaum perempuan harus juga memiliki peran aktif dalam pembangunan dan juga mendorong kepentingan kaum perempuan untuk menjamin haknya dan memberikan pengaruh terhadap perkembangan demokrasi yang baik,”katanya

Baca Juga:  Ketua KNPI : Reuni 212 Syarat Kepentingan Politik, Apresiasi Karna Tertib dan Bermartabat

Senada disampaikan Miftahul Ulum selaku Direktur Program SAF yang mengatakan kegiatan ini dilaksanakan karena banyaknya perempuan yang terjun di dunia politik.

“sekarang ini banyak perempuan terjun ke dunia politik, karena undang-undang mewajibkan 30% dalam dunia politik,”ujar alumnus pascasarjana UNTIRTA tersebut

Dalam dialog, Rohimah yang akrab disapa dengan Ibu Lim menyampaikan bahwa perempuan saat ini jangan hanya menyuarakan hak sebagai perempuan akan tetapi perlu adanya peningkatan kualitas sebagai perempuan.

Lim juga menyampaikan banyak perempuan jaman sekarang getol menyuarakan kesetaraan gender, namun tanpa diikuti memperdalam kapasitas dirinya.

Sementara nara sumber lain, Liah Culiah menuturkan bahwa perempuan adalah kehidupan. Sejatinya ketika ada perempuan maka keberlangsungan hidup akan terus berjalan.

Lebih jauh, menurut Dia, perempuan berperan penting dalam kehidupan, khususnya bagi kehidupan berdemokrasi, ada beberapa alasan perempuan terjun ke dunia politik tidak terlepas dari latar belakang keluarga.

Baca Juga:  Dewan Pers Akui Organisasi Wartawan Penyusun Peraturan Pers

“kalau keluarganya ada yang terjun ke politik, pasti perempuan itu ikut” katanya.

Dalam kesempatan itu, Anggota Dewan Provinsi Banten, Encop Sofia mengklaim bahwa peran perempuan dalam dunia politik belum maksimal.

“Perlu adanya gagasan supaya peran perempuan menjadi optimal,”kata Dia.