Lebak, Pelitabanten.com – Dibutuhkan banyak tenaga relawan pasca banjir bandang akibat meluapnya sungai Ciberang, Rabu (1/1/2020) yang mengakibatkan beberapa desa di Kabupaten Lebak terisolasi. Rusaknya jembatan dan jalan penghubung antar desa mengakibatkan sulitnya para petugas dan relawan kemanusiaan yang terjun ke lapangan, sehingga untuk memberikan batuan menjadi terkendala.
Sebagaimana dilaporkan dari lokasi bencana, tepatnya di desa Bungur Mekar, Kecamatan Sajira, sebagian besar rumah-rumah warga di tiga kampung desa tersebut mengalami rusak berat, yaitu: Kampung Karian, Kampung Susukan, dan Kampung Bolang. Butuh tenaga dengan jumlah orang yang cukup banyak untuk membersihkan sisa-sisa reruntuhan rumah dan jalan-jalan yang tertutup tanah merah. Sebagian besar warga terlihat sibuk membereskan sisa rumah mereka setelah terendam banjir dan sebagian lagi mencoba mencari benda-benda yang masih tersisa setelah rumah mereka hanyut terbawa banjir.
Sekelompok anak muda yang berkumpul dalam komunitas Lebak Bersatu dan komunitas Peduli Banten asal Serang yang mengunjungi Posko Pengungsi di desa Bungur Mekar mendapatkan kenyataan sebagian rumah warga rata dengan tanah. Belum dapat ditaksir jumlah kerugian yang diderita warga. Namun yang dibutuhkan secara mendesak saat ini antara lain: pakaian dalam, pakaian bayi, pampers, selimut, obat-obatan, dan makanan siap saji.
“Dibutuhkan banyak tenaga teman-teman relawan untuk membantu warga membuka akses jalan yang tertimbun reruntuhan akibat terbawa banjir dari arus sungai Ciberang. Kami mengajak rekan-rekan relawan untuk bergabung membantu saudara-saudara kita yang tertimpa musibah,” kata Afin, Sekjen Moli di kampung Susukan, Kamis (2/1/2020).
Seperti diberitakan sebelumnya, terdapat 75 KK yang mengungisi di Posko Pengungsi Kampung Nangela, Desa Calung Bungur, dan 50 KK di Posko Pengungsi Desa Bungur Mekar, Kecamatan Sajira. Sebagian pengungsi sudah pindah ke rumah saudara yang terdekat dan sebagian masih bertahan di pengungsian.