Beranda News

Diduga Oknum Aparatur Desa Kohod Sedang Suruh Warga Tutupi Potongan 5℅ Terekam

Diduga Oknum Aparatur Desa Kohod Sedang Suruh Warga Tutupi Potongan 5℅ Terekam
Ilustrasi, Foto

TANGERANG,Pelitabanten.com-Diduga oknum aparatur Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang inisial NK dan UK sedang suruh warga tutupi potongan 5℅ terekam. Dalam rekaman tersebut terdengar suara NK dan UK yang diduga sedang bicara dengan warga Alar Jiban, Desa Kohod yang terkena relokasi.

Dalam percakapan yang terekam itu, terdengar suara oknum aparatur Desa Kohod NK yang diduga sedang menyuruh warga Alar Jiban, untuk menutupi adanya surat pernyataan yang 5℅ dan penyandang dana bangunan di sepadan tanah pengairan.

Saat dikonfirmasi, warga Alar Jiban, Desa Kohod yang namanya enggan dipublikasikan membenarkan, bahwa dirinya disuruh bungkam oleh aparatur Desa Kohod NK dan UK, bilamana ada yang menanyakan soal surat pernyataan yang 5℅ dan penyandang dana bangunan di lahan pengairan.

“Kalau yang banyak ngomong itu NK, dia (NK) suruh saya nutupin adanya surat pernyataan potongan 5℅ bila ditanya sama polisi, NK juga yang ngomong si Igor bilangnya aparatur Desa Kohod akan dipanggil polisi, kalau UK ngomong masalah AR buat surat tanah,” tuturnya.

Saat dikonfirmasi via telpon whats app, oknum aparatur Desa Kohod inisial NK membantah, kalau dirinya telah menyuruh warga Alar Jiban untuk menutupi adanya surat pernyataan potongan 5℅, dan menyuruh warga untuk tidak membongkar penyandang dana terkait bangunan yang baru.

“Wah gak tahu Bang Igor, gak sih, gak itu bohong pak, wah kurang tau saya, dan saya tidak pernah bicara seperti itu, bentar-bentar yah ntar telpon lagi, saya lagi ngobrol sama pak lurah,” singkatnya.

Sebelumnya diberitakan di media online, Sekretaris Desa (Sekdes) Kohod, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang inisial UK, membantah tudingan warga soal dirinya yang disebut menyuruh warga bungkam soal surat dugaan pungli 5 persen.

Ujang menyebut, dirinya sama sekali tidak pernah membahas masalah surat pungli 5 persen lantaran tidak mengetahui hal tersebut.

“Jadi dia (warga) datang kerumah saya untuk ambil surat panggilan dari kepolisian. Disitu saya cuma memberikan dan sempat warga itu bertanya kenapa dia dipanggil polisi,” jelasnya.

Mendapatkan pertanyaan seperti itu, Ujang akhirnya menjelaskan bahwa dirinya tidak mengetahui perihal surat pemanggilan tersebut.

“Saya ga tau kenapa dipanggil polisi. saya cuma bilang ini dapat titipan dan saya harus amanah memberikannya dan sempet juga difoto buat bukti sama yang nitip,” ungkapnya.

Saat ditanya mengenai pengakuan warga berinisial J yang mengaku mendapatkan intervensi tersebut, Ujang menegaskan bahwa dirinya tidak pernah melakukan intervensi atau menyuruh warga untuk bungkam.

“Engga (intervensi). Abis ngasih surat ya saya ke dapur. Dia (warga) masih ada disitu sama orang-orang yang lagi pada nongkrong,” ujarnya.(Ig)