TANGERANG SELATAN, Pelitabanten.com – Terjadinya kisruh internal partai politik memang sudah menjadi hal biasa saat sebuah kepentingan tidak lagi berjalan harmonis dengan keadaan, apalagi kepentingan tersebut sudah terkontaminasi oleh kekuasaan.
Menanggapi kekisruhan yang terjadi di internal PDI Perjuangan Kota Tangerang Selatan jelang pemilu 2019, banyak kalangan akademisi dan pemerhati atau pengamat politik mulai meragukan peluang PDI Perjuangan Kota Tangerang Selatan untuk meraih kemenangan pada Pemilu 2019 di Kota Tangerang Selatan.
Hal inilah yang diungkapkan oleh Muhamad Asep Saefullah, selaku Pemerhati Budaya Politik Lokal. Menurutnya, jika ada pertanyaan mungkinkah PDI Perjuangan bisa menjadi Partai Pemenang Pemilu 2019 di Tangerang Selatan?
“Dalam kondisi saat ini, dimana soliditas mulai retak dan kisruh di internal partai mulai mengancam elektabilitas partai, sepertinya agak sulit bagi partai “wong cilik” untuk memenangkan pemilu 2019 di Tangerang Selatan,” ungkap Muhamad Asep Saefullah. Selasa (26/6/2018)
Menurutnya, perlu kerja keras dari para petinggi partai khususnya Ketua DPC PDI Perjuangan Tangerang Selatan untuk menciptakan soliditas bagi pasukan moncong putih dalam upaya “meraup” suara pemilu 2019 di Tangerang Selatan, apalagi hasil data survey saat ini menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan berada pada posisi ketiga setelah Gerindra dan Golkar
“Salah satu langkah yang paling logis di lakukan PDI Perjuangan Tangerang Selatan ialah dengan menempatkan kader-kader terbaiknya untuk mendulang suara, sangat wajar bagi PDI perjuangan sebagai partai penguasa mengalami overdosis bacaleg yang dinominasi kader partai dadakan dengan pertimbangan memiliki potensi keterpilihan lebih besar dibandingkan partai lain. Salah langkah bagi PDI Perjuangan Tangerang Selatan dalam memutuskan para caleg tidak hanya mempengaruhi perolehan kursi akan tetapi bisa dipahami juga sebagai kefakiran strategi politik bagi pengurus PDI Perjuangan Tangerang Selatan”