Beranda News

Dinilai Arogan, Walikota Didesak Ganti Camat Ciledug

Dinilai Arogan, Walikota Didesak Ganti Camat Ciledug
Umar Atmaja koordinator GMPB. Foto Pelitabanten.com

KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com — Dinilai Arogan dan menjadi berita Viral, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah didesak untuk mengganti Camat Ciledug.

Umar Atmaja koordinator Gerakan Masyarakat Peduli Bangsa (GMPB) menuturkan, Wali Kota sebagai kepanjangan tangan dari masyarakat harus dapat lebih tegas dan bijak dalam menyikapi persoalan tersebut. Rabu, (8/1/2020).

Menurutnya Wali Kota tidak cukup dengan meminta maaf melalui sosial media, akan tetapi lebih ke arah pembinaan agar kedepan tidak lagi ada aparatur yang merasa congkak dan arogan dengan jabatan yang saat ini tengah disandangnya.

“Mereka itu pelayanan masyarakat, digaji dari pajak yang kita bayarkan, yang harus digarisbawahi adalah camat bukan raja yang bisa bisa bebas mengumbar arogansinya dan kecongkakannya,”jelasnya.

Ia menilai, selain menyakiti perasaan masyarakat, ulah dari camat yang baru dilantik beberapa bulan tersebut disinyalir sarat dengan pencitraan yang dinilai menjijikkan.

“Yang namanya bencana itu warga mana mau Tau itu pejabat atau siapa, siapa yang sigap itu yang bener, bukan dagang pencitraan dengan datang ke tempat banjir puta poto ditengah banjir setelah itu kirim ke pak walikota,”kata Umar Geram.

Baca Juga:  Dikunjungi DPD, Andika Berharap RUU HKPD Tingkatkan PAD Provinsi

Ia menambahkan, dugaan pencitraan yang dilakukan oleh Syarifudin saat bencana Banjir terjadi hampir disetiap kesempatan, hal tersebut terungkap berdasarkan pantauan langsung selama dirinya berada dilokasi banjir yang sempat viral tersebut

“Jadi saya ada lokasi saat Banjir, saya melihat camat itu mau turun banjir banjiran saat ada pak Wakil Walikota setelah rombongan pergi, dia ikutan ngilang,”jelasnya.

Ia menuding, dugaan pencitraan yang dilakukan oleh Camat Ciledug adalah satu dari sekian banyak upaya dalam menjilat pimpinan tertinggi di Kota Tangerang.

“Sudahlah semua juga Tau mana yang benar benar pekerja keras dan mana yang pekerja cerdas yang bisanya hanya menjilat,”tegas Umar.

Foto Viral Saat Camat Ciledug Marahi Relawan Banjir. Foto Pelitabanten.com

Untuk diketahui Rajab Priadi, relawan yang dimarahi Camat Ciledug menjelaskan awal mula bagaimana dia bisa terlibat dalam proses evakuasi banjir di kawasan Perum Wisma Tajur, Ciledug.

Kerterlibatan Rajab bermula ketika dirinya ingin melihat keadaan orangtua di kediaman saudaranya di kawasan Wisma Tajur pada Rabu (1/1).

Baca Juga:  Perkuat Ekonomi, Airlangga Layak Jadi Presiden 2024

Namun, saat dia tiba ke lokasi pada pukul 22.00 WIB, dia justru mendapati bahwa wilayah tersebut sudah terendam banjir.

Banyak warga yang sibuk menyelamatkan diri dan keluarga sendiri, demikian Rajab mendeskripsikan situasi yang menyambutnya kala itu

Saat itulah, hatinya terketuk untuk mengkoordinir proses evakuasi warga yang terkena banjir. Dia melakukan hal tersebut berdasarkan insiatif pribadi.

“Di sana chaos, tidak ada satu komando lah. Jadi masing-masing mementingkan keluarga masing-masing saja. Akhirnya saya inisiatif, saya ambil semua data yang terkumpul, saya sobek, saya buat data baru,” kata Rajab

Proses evakuasi pun berjalan dari pukul 22.00 WIB hingga keesokan harinya. Pada Kamis (2/1/2020) itu lah dia bertemu dengan Camat Ciledug Syafriudin. Rajab pun sempat meminta bantuan kepada Syafriudin, yakni berupa alat pengeras suara agar mempermudah proses evakuasi. Camat sempat menanggapi permintaan Rajab dengan baik.

Baca Juga:  Simak di Tangerang LiVE, Terdapat 6.960 Loker di Virtual Job Fair 2021

“Saya sempat ngobrol sama pak camat, iya saya sempat minta pengeras suara tapi enggak minta senter,” ucap Rajab.

Namun, beberapa menit setelahnya, Syarifudin justru memarahi Rajab. Bahkan Rajab tidak tahu mengapa camat sampai mengomelinya.

“Enggak tahu, Saya tidak ingat lagi kalimatnya apa,” kata Rajab.

Rajab mengaku tidak memedulikan omelan Syarifudin dan terus melakukan proses evakuasi.

“Sampai detik ini saya enggak punya dendam pribadi sama pak camat. Saya tetap lanjut bantu proses evakuasi sampai sore. Baru saya pulang ke rumah orangtua saya,” ucap dia.