Beranda News

Ditemui Wartawan, Begini Keluhan Warga Paling Berdampak Proyek Apartement Serpong Garden

Ditemui Wartawan, Begini Keluhan Warga Paling Berdampak Proyek Apartement Serpong Garden
Bangunan Apartement Serpong Garden Nampak dari Belakang Pemukiman Warga RT 02 RW 01 Desa Cibogo Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang. Foto Tim Pelitabanten.com

KABUPATEN TANGERANG, Pelitabanten.com — Menindak lanjuti pemberitaan terkait pembangunan Apartement Serpong Garden yang diduga menjadi pemicu banjir terhadap warga sekitar, Tim Pelitabanten.com melakukan pantauan langsung kelokasi di Jalan Raya Cisauk – Lapan No.1-5, Cibogo, Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten.

Warga RT 02 RW 01 Desa Cibogo Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang, adalah lokasi yang paling berdampak atas pembangunan apartement yang sudah berjalan selama 2 tahun tersebut berdasarkan keterangan chief securty bernama Slamet Prasetyo saat ditemui tim. tampak terlihat bekas beberapa rumah yang terendam air, bahkan ada beberapa rumah yang mengalami bekas retak pada dinding yang hanya ditambal semen, sampah yang berterbangan dan gemuruh suara mesin proyek bersautan memecah telinga yang mendengar.

Salah satu warga yang juga merupakan tokoh masyarakat setempat H. Abdul Rohim saat ditemui dan diwawancara tim mengaku sudah sangat lama merasakan dampak dari pembangunan apartement yang baru berjumlah dua unit tersebut. Bising, debu dan sampah yang berterbangan menjadi menu sehari – hari bahkan beberapa hari terakhir saat hujan turun hujan banjir pasti menimpa rumah warga.

Baca Juga:  Divonis 8 Bulan Penjara, Akmal Cs Menerima Putusan Hakim
Apartement Serpong Garden
H. Abdul Rohim Saat Ditemui Pelitabanten.com di Rumahnya. Senin, (13/05).

“Pekerjaannya Dua puluh empat jam, saya dan warga merasakan kebisingan yang luar biasa apalagi saat pengecoran, Malah saat ini telinga saya seperti mengalami gangguan pendengaran mungkin karena pembangunan ini”Keluh Abdul Rohim.

Ia menambahkan karna rumahnya sangat berdekatan sekali dengan lokasi proyek, Selain bising, sisi bangunan tidak di lengkapi jaring atau terpal pengaman bangunan hingga mengakibatkan banyak sampah dan debu berterbangan yang jatuh kerumahnya.

“ini mas sampah plastik yang ada di atas pohon dan rumah saya dari proyek pada berterbangan, dibersihkan dan di kumpulkan oleh istri saya ada sekarung itu,” ucapnya sambil menunjuk pohon yang masih terdapat sampah menyangkut diranting.

Apartement Serpong Garden

Menurut pengakuannya, Sebelum pembangunan dirinya dengan beberapa warga pernah diundang kekantor kelurahan setempat, untuk diinformasikan tentang rencana pembangunan apartemen serpong garden tersebut. Dalam pertemuan tersebut ia di berikan amplop berisi uang lima puluh ribu rupiah dan di minta menandatangani daftar hadir.

Baca Juga:  Sambangi KWT Mawar Berseri, Chairany Savitri Serahkan Bantuan Bibit TOGA

“Saya pernah di undang ke kantor Kelurahan katanya Rapat Amdal, kami warga mengikuti rapat itu menayakan soal nanti dampaknya, saat itu pihak owner namanya menyampaikan akan bertanggung jawab dan memberikan solusi jika ada gangguan dilingkungan, saat pulang saya dan beberapa warga diminta untuk tandatangan daftar hadir dan di beri amplop berisi uang lima puluh ribu, saya khawatir itu di jadikan untuk persetujuan lingkungan padahal tidak di jelaskan uang itu untuk apa,”paparnya.

H. Abdul Rohim juga mengaku pernah di berikan bungkusan berupa sembako yang di berikan oleh salah satu masyarakat namun peroses penyerahannya di taruh didepan rumah dan sipemberi langsung pergi tanpa di jelaskan itu sembako dari siapa dan untuk apa.

Apartement Serpong Garden
Nampak Foto Beberapa Rumah Warga Yang Dindingnya Retak – Retak. Foto Tim Pelitabanten.com

“Pernah ada pembagian sembako, ngasihnya juga ditaruh begitu saja nih didepan, saat di panggil untuk di tanya asal – usul dari mana itu sembako malah bergegas pergi,”Ungkapnya.

Baca Juga:  Selalu Dikeluh Warga, Satpol PP Tertibkan Puluhan Lapak PKL di Sipon

H. Abdul Rohim dan beberapa warga sekitar berharap kepada pihak management pembangunan apartement serpong garden dapat memperhatikan nasib warga sekitar yang berdekatan langsung dengan lokasi proyek. Awalnya mereka aman dan nyaman tinggal dipemukiman itu bersama sekitar 30 KK (Kartu keluarga) yang ada.