TANGERANG, Pelitabanten.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang menggelar Rapat Paripurna dalam rangka Penyampaian Pemandangan Umum fraksi terhadap Laporan Pertanggungjawaban Walikota Tangerang terkait pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Tangerang tahun anggaran 2017.
Walikota Tangerang Arief R Wismansyah menyampaikan realisasi penerimaan pendapatan daerah pada tahun anggaran 2017 sebesar Rp3,93 triliun atau 107,75 persen dari target penerimaan.
“Terdapat peningkatan jika dibandingkan dengan realisasi pendapatan daerah tahun anggaran 2016. Peningkatannya sebesar Rp541,62 miliar atau 15,98 persen,” kata Arief dalam sambutannya di Ruang Rapat DPRD Kota Tangerang. Senin (25/6/2018)
Kemudian terkait laporan operasional, lanjut Arief, apabila dibandingkan dengan realisasi pendapatan tahun 2016 terdapat kenaikan sebesar Rp437,17 miliar atau 12,5 persen
“Pada tahun 2017 realisasi pendapatannya sebesar Rp4,06 triliun,” tambahnya
Sementara itu, Minarto, perwakilan Fraksi Hanura Nasdem dalam pandangannya mengatakan, mengapresiasi hasil Pendapan Asli Daerah (PAD) Kota Tangerang yang mengalami peningkatan sebesar Rp 3,9 trilyun atau 107,75% dari target penerimaan.
“Dengan demikian terjadi kenaikan pendapatan sebesar 541 milyar rupiah dari tahun sebelumnya. Peningkatan pendapatan itu bersumber dari PAD sebesar Rp. 1,99 triliun atau 120,05% dari target dan pendapatan transfer sebesar Rp. 1,9 triliun atau 97,49% dari target,” terangnya.
Dirinya juga berharapan pada tahun berikutnya, kenaikan pendapatan asli daerah dapat signifikan tidak hanya berkutat pada kenaikan diangka 25,27% saja.
Karena menurutnya masih banyak potensi PAD yang belum tergali, seiring dengan meningkatnya investasi restoran dan tempat hiburan rekreasi dan pariwisata di Kota Tangerang.
“Fraksi Hanura Nasdem mengapresiasi realisasi belanja daerah yang berorientasi pada outcome bukan hanya sekedar outputnya saja, sehingga berbanding lurus dengan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota Tangerang,” paparnya.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan surplusnya realisasi belanja sebesar Rp 34 miliar dari yang dianggarkan sebesar Rp 4,4 trilyun bukanlah sebuah prestasi.
Dengan adanya anggaran tersebut, Kota Tangerang kini mengalami kenaikan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) sebesar Rp 29,6 miliar dari Rp. 863 miliar menjadi Rp 892 miliar dan itu adalah cerminan dari lemahnya perencanaan.
“Oleh karena itu, fraksi Hanura Nasdem meminta walikota untuk segera melakukan evaluasi perencanaan secara komprehensif dalam upaya penekanan SILPA pada tahun berikutnya,” ujarnya.
Mengingat SILPA Kota Tangerang yang cukup besar yaitu Rp 892 miliar dan investasi jangka panjang yang hanya sebesar Rp 115 miliar, Minarto meminta agar setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tidak lemah dalam perencanaan di tahun yang akan datang.
“Dalam rangka meningkatkan investasi jangka panjang sekaligus dalam hal penataan dan revitalisasi pasar tradisional. Ada baiknya pemerintah Kota Tangerang untuk mempertimbangkan menambah penyertaan modal kepada PD Pasar Kota Tangerang,” pintanya.