Beranda News

FRPBA Akan Mengadakan Apel Siaga Bencana di Tangerang Selatan

FRPBA Akan Mengadakan Apel Siaga Bencana di Tangerang Selatan
Foto diambil saat pelatihan water rescue FRPBA di Setu Tandon Tangerang Selatan

TANGERANG, Pelitabanten.com – Banjir, seakan menjadi langganan saat musim penghujan datang di Tangerang Selatan. Hampir di tujuh terdapat titik-titik lokasi banjir. Selain banjir pun menjadi bencana yang kerap terjadi di daerah pinggiran DKI Jakarta ini. Untuk itu sangat diperlukan kesiapsiagaan dari Kota maupun dari masyarakat.

Forum Relawan Penanggulangan Bencana Alam () yang telah berdiri pada 7 Desember 2003 di DKI Jakarta, telah terbentuk di Tangerang Selatan pada 14 Februari 2014. Organisasi tersebut merupakan salah satu elemen yang memiliki penanggulangan bencana dan sering turun kelokasi-lokasi terjadinya banjir.

Melihat banyaknya elemen potensi penanggulangan bencana, FRPBA berinisiasi untuk merangkul dan bermaksud untuk membentuk jalur koordinasi yang lebih tertata baik. Sehingga penanganan bencana dapat lebih efektif, cepat dan tanggap.

Salah satu langkah yang akan diambil, FRPBA akan membuat apel bencana. Itu semua bertujuan untuk membangun koordinasi dalam menghadapi musim penghujan diakhir tahun 2017 dan diawal tahun 2018 ujar Dian Sumarwan atau yang akrab dipanggil Aan salah satu menthor FRPBA, saat ditemui Rabu malam dikediamannya di Benda Baru, Pamulang (7/6/2017).

Sehari sebelumnya pada Selasa malam, (6/6/2017) di Pamulang, FRPBA telah membuat langkah bersama dalam membentuk  apel dengan tema “Respon Cepat Tangerang Selatan,” yang akan dilaksanakan pada 6 Agustus 2017 dan Kristianto Dwi yang dipercaya sebagai Ketua Pelaksana.

Kris pun menyampaikan, FRPBA akan melibatkan seluruh elemen potensi penanggulangan bencana dan SAR, baik dari tingkatan Pemerintah Kota hingga tingkatan , Pelajar juga Masyarakat.

Aan berharap, kegiatan tersebut benar-benar menjadi langkah nyata dalam membentuk jalur koordinasi yang lebih baik dalam menghadapi bencana di Tangerang Selatan khususnya banjir yang terjadi di tujuh kecamatan.