Beranda News

Gelombang Tinggi Hantam Rumah Nelayan di Pantai Cikeusik Pandeglang

Gelombang Tinggi Hantam Rumah Nelayan di Pantai Cikeusik Pandeglang
Para nelayan di pantai Cikeusik Pandeglang sedang menyelamatkan barang berharga lainnya akibat gelombang tinggi dan banjir rob yang menerjang perumahan nelayan di bibir pantai, Jum'at (10/6/2016)

PANDEGLANG, Pelitabanten.com – Ratusan rumah nelayan di Kampung Muara Dua, Desa Cikerowetan, Kecamatan Cikeusik Pandeglang, Banten, rusak parah akibat dihantam gelombang tinggi hingga menimbulkan banjir rob, Jumat (10/6/2016). Banjir  dan gelombang tinggi yang terjadi sejak kamis kemarin membuat sejumlah warga mengungsi. Mereka meninggalkan rumah masing-masing yang umumnya sudah rusak.

Rumah nelayan yang berada persis di bibir pantai ini rusak akibat di hantam ombak dan material pasir. Seluruh rumah menjadi terisi pasir. Kini nelayan atau warga bakal ada hantaman gelombang laut berikutnya.

Sementara pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang mencatat, sedikitnya 183 rumah rusak dan di antaranya 70 rumah hancur akibat terjangan gelombang tinggi di sejumlah kawasan pesisir di Banten. Kemudian160 warga mengungsi ke tempat yang aman.

Menurut Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi Yunus S. Swarinoto, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), mengatakan bahwa akibat penomena alam yang disebut spring tide ini, membuat tinggi muka laut menjadi naik, dan muncul gelombang tinggi di laut. Hal ini merupakan siklus rutin bulanan yang normal.

“Kondisi ini memberikan dampak yang menimbulkan kerugian materi di beberapa wilayah, seperti pesisir Jakarta, Pekalongan, dan Semarang,” kata Yunus dalam keterangan tertulisnya. BMKG memprediksi gelombang dan banjir rob akan berlangsung selama beberapa hari ke depan.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi hingga satu hari ke depan (10/6/2016), gelombang tingggi 2,50 – 4,0 m berpotensi di Laut Andaman, Perairan utara dan barat Aceh, Perairan barat Kepulauan Simeulue, hingga Kepulauan Mentawai, Perairan Bengkulu, Samudera Hindia barat Aceh hingga Bengkulu, Selat Bali bagian selatan, Perairan selatan Sumbawa hingga Perairan Sumba.

Sedangkan gelombang setinggi 4-6 m berpotensi di Perairan Enggano, Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga Lombok, Samudera Hindia selatan Bengkulu hingga NTT.

“Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siaga, terutama masyarakat pesisir pantai barat Sumatera dan selatan Jawa hingga NTT untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya gelombang tinggi,” kata Yunus.

Untuk mengantisipasi hal yang tidak diharapkan Babinsa Desa Cikeuruh Wetan Serda Ade Rahmat Anggota Koramil 0116/Cikeusik Kodim 0601/ Pandeglang mengimbau kepada masyarakat nelayan untuk tidak melaut sementara waktu ini dan segera mengamankan perahu sampannya supaya tidak terbawa arus gelombang laut.