SERANG, Pelitabanten.com — Gelombang air pasang setinggi 1,5-2 meter menghantam bibir pantai anyer, hingga membuat panik warga di sekitar pantai.
Masyarakat diminta jauhi area pantai saat ini.
Prakiraan BMKG, Ahmad Rivani mengatakan, bahwa fenomena tersebut adalah gelombang air pasang dan bukan tsunami yang disebabkan oleh gempa.
“Sejauh ini juga tidak ada catatan gempa, namun baiknya jauhi area pinggir pantai,” ujarnya.
Menurutnya, gelombang air pasang masih akan terjadi esok hari, dengan ketinggian air berkisar 1,5-2 meter.
Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, bahwa Kabupaten Pandeglang adalah daerah yang paling parah terdampak.
“Tercatat 33 orang meninggal dunia, 491 orang luka-luka, 400 unit rumah rusak berat, 9 Hotel rusak berat, 10 Kapal rusak berat,” ujarnya.
Daerah yang terdampak adalah permukiman dan kawasan wisata disepanjang pantai, seperti Pantai Tanjung Lesung, Sumur, Teluk Lada, Penimbang, dan Carita.
“Pendataan masih dilakukan, kemungkinan data korban dan kerusakan akan bertambah,” ucapnya.
Penanganan darurat terus dilakukan, status tanggap darurat dan struktur organisasi tanggap darurat, pendirian posko, dapur umum, dan lainnya masih disiapkan.
“Alat berat juga dikerahkan untuk membantu evakuasi dan perbaikan darurat,”pungkasnya.
Sampai berita ini diturunkan jumlah korban masih akan terus bertambah akibat kejadian, BPBD Banten masih terus melakukan upaya evakuasi dan menginfentalisir daerah- daerah yang terdampak akibat bencana alam tersebut.
Editor : Adin