Pelitabanten.com – Presiden Joko Widodo berkomitmen untuk tetap pada keputusannya menyetop ekspor raw material (bahan mentah) mulai dari bauksit sampai tembaga. Dia menilai hal itu perlu dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Menurut Jokowi menyetop bahan mentah merupakan langkah yang tepat agar Indonesia tidak terus dirugikan oleh negara-negara Eropa. Karena dengan begitu imbas positifnya akan langsung dirasakan masyarakat.
“Keberanian itu harus kita lakukan, kalau kita enggak pernah mencoba, kita enggak akan tahu kita menang atau kalah, kita benar atau enggak benar. Tapi yang ini benar, stop itu benar,” ujar Jokowi dalam acara Dies Natalies ke-46 UNS, Surakarta dilihat dari akun YouTube Sekretariat Presiden Jumat (11/3/2022).
Jokowi menyampaikan keputusan menyetop bahan mentah bukan menjadi persoalan lantaran untuk kemaslahatan rakyat. Meski nantinya hal demikian akan menimbulkan potensi mendapat gugatan kembali dari Uni Eropa (UE).
Karena seperti yang sudah diketahui, sejak Jokowi memerintahkan untuk menyetop ekspor bahan mentah seketika Indonesia digugat UE ke Organisasi Perdagangan Dunia alias WTO. Bahkan prosesnya saat ini masih terus berjalan.
“Begitu kita bilang stop nikel ya kita digugat sama Uni Eropa. Belum rampung sampai sekarang,” cerita Jokowi.
Jokowi mengaku tidak masalah jika UE ingin melayangkan gugatan kembali kepada Indonesia terkait penyetopan ekspor raw material. Dia menyebut gugatan tersebut tidak akan membuatnya mundur apalagi sampai membatalkan keputusan tersebut.
Bahkan, dia menambahkan, ke depan tidak menutup kemungkinan akan lebih banyak jenis bahan mentah lagi yang akan disetop pemerintah. Sebagai wujud nyata menjaga Sumber Daya Alam serta kedaulatan Bangsa.
“Bauksit stop tahun depan, stop lagi tembaga atau timahnya, biar digugat lagi. Enggak apa digugati terus, belum tentu kita kalah,” imbuh Jokowi.
Jokowi menyebut hadirnya gugatan justru semakin menguatkan keyakinan sehingga dapat menciptakan kebermanfaatan bagi masyarakat. Mengingat dampak yang muncul justru akan dapat membuat investor semakin tertarik berinvestasi di Tanah Air.
“Indonesia ini tidak tertutup, kita terbuka, tapi industrinya jangan di tempatmu terus dong separuh bawa di Indonesia atau semuanya. Yang terjadi kita stop semuanya investasi akan naik tinggi sekali,” pungkas Jokowi. (rls/ar)