Jakarta.Pelitabanten.com-Carut marutnya segala kebijakan dan terkesan menyimpang dari aturan dan kebiasaan birokrasi selama ini di lakukan oleh Pj Gubernur Banten Al Muktabar membuat suasana bathin ASN dan masyarakat Banten yang tertekan , Solidaritas Merah (SOLMET) DPW provinsi Banten melakukan aksi geruduk kantor kementerian dalam negeri di jakarta .Rabu 21/08/2024.
Samudi Ketua DPD SOLMET Kabupaten Tangerang mengatakan ” dari berbagai macam persoalan yang berkaitan dengan birokrasi di provinsi Banten saat ini yang di pimpin oleh Pj,Almuktabar menjadi keluhan dari berbagai unsur yang ada di provinsi Banten akhirnya kami dari wadah DPD SOLMET ikut serta melakukan aksi geruduk Kemendagri.Ujarnya.
Lebih lanjut Samudi mengatakan ” Kami kira demo yang kami lakukan hari ini murni atas dasar keinginan wadah kami Solidaritas Merah Putih (SOLMET) mewakili seluruh masyarakat Banten yang ada di 4 Kabupaten dan 4 kota di provinsi Banten, setelah selama ini terpendam karena etika,ketidak berdayaan,ketidak mampuan ,berharap adanya perubahan walaupun pada kenyataannya semakin terjerembab dalam ruang kolusi dan nepotisme yang berbuntut pada penyalah gunaan wewenang (abuse of power).
Kamaluddin SE sekjen DPP Solidaritas Merah Putih (SOLMET) dalam press release nya mengatakan ” Kami yang tergabung dalam wadah Solidaritas Merah Putih provinsi Banten (DPW Solmet Banten), melihat situasi dan kondisi yang terjadi di lingkungan pemerintahan provinsi Banten maka dalam kesempatan ini turun langsung di hadapan kantor Kemendagri RI untuk menyampaikan suasana bathin ASN dan masyarakat Banten yang tertekan agar kiranya tuntutan kami ,”Pj Gubernur Banten,Al Muktabar untuk segera di copot ….!!! copot dari jabatannya sebagai Pj Gubernur Banten sekaligus sekda Banten . Ujarnya
Kamaluddin SE menambahkan ” perpanjangan Pj Gubernur Banten,Al Muktabar memasuki tahun ke tiga jabatannya dan merupakan satu-satunya Pj Gubernur terlama di Indonesia,kami harus mengambil sikap, apalagi momentum menjelang pilkada pada bulan Oktober ini, bilamana ini tetap di pertahankan dan pemerintah pusat terkesan tidak perduli alias tutup mata yang terjadi di provinsi Banten, maka kami berkeyakinan, riak-riak, gelombang penolakan,dan suara-suara jalanan akan bersuara lantang di tanah jawara Banten,baik suara melalui media sosial,yang akan di sampaikan melalui berbagai elemen anak bangsa di Banten . Imbuhnya.