LEBAK, Pelitabanten.com– Polemik yang dinilai mengolok-olok Sunhaji oleh Miftah Maulana atau Gus Miftah dalam salah satu pertemuan dakwahnya seharusnya dijadikan hikmah atau pelajar atas peristiwa tersebut.
Hikmah tersebut bisa diambil oleh seluruh pihak, termasuk oleh Gus Miftah, Sunhaji, dan semua masyarakat.
“Hikmah bagi Mas Sunhaji bisa mendapatkan keberkahan dan diangkat derajatnya oleh Allah SWT,. Jadi, tidak ada yang sia-sia,” ujar Gus Miftah Maulana, seusai pertemuannya dengan Sunhaji di Ponpes Ora Aji, Kalasan, Sleman pada Rabu (4/12/2024).
Utusan Khusus Presiden tersebut, menurut Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Addin Jauharudin hanya sekadar guyonan.
“Itu hanya guyon, kita kenal Gus Miftah, tokoh yang suka guyon, keduanya juga sudah bertemu, dan saling memaafkan. Polemik sudah selesai dan tidak perlu diperpanjang,” ucap Addin Jauharudin
Hal serupa disampaikan oleh Ketua Gerakan Pemuda Ansor Lebak Hikayatul Ahyat bahwa Gus Miftah memang suka guyon karena sifatnya yang humoris.
“Sebagai tokoh agama yang moderat, tentunya Gus Miftah memiliki sisi yang sangat humoris terhadap sesama, terlebih sebagai pendakwah memiliki guyonan yang bisa menghibur masyarakat,” kata Hikayatul Ahyat kepada awak media
Ia juga mengafirmasi statement dari Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Addin Jauharudin bahwa pada dasarnya Gus Miftah memiliki guyonan yang bisa mencairkan suasana, terlebih sebagai tokoh agama.
Lebih lanjut, ia juga menambahkan bahwa ada keberkahan yang diterima oleh Sunhaji atas peristiwa tersebut, karena pintu rezeki semakin terbuka.
“Atas peristiwa tersebut, Sunhaji memperoleh keberkahan atas peristiwa tersebut. Di sini terlihat ada keterlibatan Sang Pencipta untuk memberikan rezeki kepada Sunhaji melalui Gus Miftah,” tambahnya.
Ia juga berharap bahwa polemik tersebut untuk diakhiri, karena Gus Miftah dan Sunhaji secara bersamaan sudah bertemu dan memaafkan.
Teranyar, Gus Miftah telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden pada hari Jum’at (6/12/2024) melalui konferensi pers. (MIR)