LEBAK, Pelitabanten.com– Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) Komisariat Secabang Lebak mengadakan aksi tetrikal di Alun-alun kota Rangkasbitung. Aksi tersebut menyoroti tentang Sistem Drainase diwilayah kabupaten Lebak.
“Kegiatan Aksi tetrikal ini kami lakukan karena melihat respon pemerintah yang lalai dalam mengawasi sistem drainase yang ada diwilayah Kabupaten Lebak kata Diki Kordinator Lapangan (Korlap), pada Jum’at (12/11/2021).
Diki mengatakan peran pengawasan dari dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Lebak terhadap sistem drainase sangatlah buruk. Karena masih banyak sistem drainase yang mengalami kerusakan dan sampai saat ini belum mengalami perbaikan.
“Peran Fungsi PUPR seharusnya bisa difokuskan pada pengawasan terhadap sistem drainase diwilayah perkotaan sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia NO 12 /PRT/M/2014 Tentang Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan” jelasnya.
Tb. Muhamad Tri pun ketua Himpunan Mahasiswa islam komisariat La Tansa Mashiro pun mengatakan bahwa aksi tetrikal ini adalah bentuk aspirasi kader HMI yang ingin menyuarakan suaranya.
“Aksi dihari ini berbeda dengan aksi pada umumnya, aksi saat ini hanya sekedar bentuk tetrikal drama dari kader-kader HMI MPO Lebak namun tidak menghilangkan esensi atau tuntutan yang kita suarakan” tutur dia.
Dengan demikian, Diki kordinator Lapangan (Korlap) berharap aksi ini bisa membangun frame terhadap masyarakat bahwa para pemangku kebijakan di kabupaten Lebak telah lalai dalam mengatasi kebanjiran yang ada di wilayah kabupaten Lebak khususnya di kecamatan Rangkasbitung.
“Kami sangat berharap pemerintah tidak buta dengan apa yang telah kawan-kawan HMI-MPO lakukan, dan segera mengatasi permasalahan yang ada diwilayah kabupaten Lebak khususnya permasalahan tentang Sistem Drainase diwilayah perkotaan yang masih mengalami banyak kerusakan akibat kegiatan pertambangan ataupun bencana alam,” tutupnya. (MIR)