KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com — Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Kota Tangerang di isi dengan kegiatan upacara.
Upacara yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang pada HSN tahun 2019 ini bertema “Santri Nasional Untuk Perdamaian Dunia“.
Diikuti tak kurang dari 5.000 santri dari berbagai pondok pesantren se Kota Tangerang, Wali Kota Tangerang H. Arief R. Wismansyah didaulat sebagai pembina upacara.
Dalam sambutan Arief menyampaikan harapannya agar para santri dapat terus berkarya dan terus berkreatifitas dalam mewujudkan cita-cita membangun Kota Tangerang.
“Kami Pemerintah Kota Tangerang, mengucapkan selamat Hari Santri Nasional,”ucapnya.
“Semoga para santri di kota Tangerang turut mengambil bagian dalam mewujudkan kota yang ber Akhlakul Karimah,” ujar Arief dalam upacara yang berlangsung di Alun – Alun Kota Tangerang, pada Selasa (22/10/2019).
Berbagai program pembinaan dan pelatihan dengan sistem kaderisasi secara terstruktur, masif dan sistematis terus dilakukan Wali Kota Tangerang untuk mendorong masyarakat termasuk para santri menjadi insan berakhlakul karimah yang memiliki daya saing dalam setiap karya.
“Wadahnya sudah ada Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) dan juga ada ULPTQ di tiap kelurahan,”kata Arief.
“Untuk itu, pondok pesantren harus mampu berkembang menjadi pusat ilmu,” tuturnya lagi.
“Sehingga para santrinya mempunyai wawasan yang luas untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” imbuhnya.
Dalam pesan yang disampaikan, Arief meminta para santri untuk siap dalam menghadapi era digital dan revolusi industri 4.0.
Namun dirinya juga berharap dalam menghadapi perkembangan jaman yang semakin maju santri harus lebih mengedepankan norma ketimuran sebagai warga negara indonesia yang berbhineka tunggal ika.
Salah satunya Wali Kota mencontohkan dengan menggunakan internet secara baik dan bijak lantaran memiliki aspek manfaat dan mudharat yang besar. Manfaat jika digunakan dalam kebaikan, Mudharat jika digunakan untuk memecah belah dengan Hoaxs.
“Menggunakan media sosial harus dengan bijak. jangan mudah terprovokasi dengan konten-konten yang dapat memecah belah umat. Terus ajarkan dan syiarkan nilai kebaikan, agar tidak menimbulkan kebencian apalagi faham radikalisme yang bisa merusak persatuan negara Indonesia,” tukasnya. (Adv)