KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com–Iksan Skuter keluarkan album ke-11, Balakosa, nama yang diambil dari bahasa sansekerta yang berarti Kekuatan dan Kejayaan. Berisikan 10 lagu, dalam touring promo album tersebut Kota Tangerang dipilih menjadi perwakilan Provinsi Banten pada Sabtu (29/09/19) malam.
Panggung kecil Sandwich Attack yang menjadi tempat Konser dipadati oleh puluhan “Kawan Cerdas“, julukan para penggemar Iksan skuter, yang juga menjadi salahsatu lagu andalan di album Balakosa. Yoso selaku pengelola tempat, mengakui merasa beruntung tempatnya menjadi pilihan Iksan skuter untuk tampil di Kota Tangerang.
“Kami menyediakan ruang berekspresi untuk semua bidang seni baik musik maupun visual dan bidang seni lainnya, dengan tempat seperti ini yang penting intinya dapat dinikmati oleh teman-teman yang hadir,” jelas Yoso saat diwawancarai pelitabanten.com
Iksan menjelaskan bahwa Kota Tangerang adalah Kota ke-16 dari touringnya ke-23 Kota yang sudah direncanakan olehnya bersama manajemen, namun 2 Kota lain tidak jadi dikarenakan adanya hal-hal yang tidak memungkinkan. Dan diakuinya saat didepan panggung, Penonton di Kota Tangerang menurutnya Penonton terbanyak dibandingkan 15 tempat sebelumnya.
“ini adalah tur mandiri yang kita buat sendiri, bekerja sama dengan jaringan-jaringan yang kita punya di Seluruh Indonesia, Kota-Kota di pulau Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur dan Barat, berangkatnya kita bukan dari panggung besar, ya dari Panggung-panggung kecil seperti ini,” Ujar Iksan Skuter saat ditemui pelitabanten.com
Musisi asal Kota Malang ini berharap kedepannya musisi Tangerang dapat bermain di kota asalnya, setelah dirinya konser dan promo album di Kota Tangerang. Iksan menambahkan bahwa dirinya memang berasal dari panggung kecil di komunitas-komunitas, terjun ke dunia musik sejak tahun 2000 dan mulai bersolo karir membawa nama Iksan Skuter pada tahun 2012.
“Iksan Skuter, skuter atau Vespa memang saya suka, tapi skuter adalah Kata akronim yang oleh teman diberikan julukan, diartikan Skuter itu singkatan dari “Seniman Kurang Terkenal”, dan Saya lahir dari habitat-habitat Komunitas seperti ini, saya sangat nyaman dengan suasana seperti ini, dengan penonton yang tidak terlalu berjubel saya merasa lebih nyaman, yang tidak bisa didapat di panggung-panggung besar,” tambahnya