KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com – Komite Daerah Penanggulangan dan Pengkajian Kejadian Ikutan Panca Imunisasi (Komda PP KIPI) Provinsi Banten merilis hasil investigasi kematian Joko Susanto (32).
Dia merupakan warga RT 3 RW 3 Kelurahan Kunciran Jaya, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, diduga meninggal dunia sepekan setelah divaksin Covid-19 di Puskesmas Kunciran baru.
Joko Susanto di vaksinasi pada 15 Juni 2021 dan meninggal pada Rabu, 23 Juni 2021 kemarin sekira jam 16.00 WIB.
Ini Penjelasan KIPI Banten berdasarkan rilis yang diterima para awak media, ditandatangani oleh Ketua Komda KIPI Banten Edison P Saragih dan Sekretarisnya Arief Budiman.
Demam dan batuk pada pasien tidak berkaitan dengan vaksinasi Covid-19. Gejala demam dan batuk yang timbul setelah vaksin dapat disebabkan oleh infeksi bakteri dan atau virus pada saluran pernafasan.
Serta dapat mengalami perburukan dikarenakan adanya komorbiditasi hipertensi. Upaya penapisan infeksi Covid-19 telah dilakukan dengan hasil Rapid antigen negatif.
“Data pemeriksa medis belum lengkap dan komprehensif untuk dapat mengarahkan diagnosis akhir terkait suatu penyakit tertentu,” tulis rilis resminya yang diterima para wartawan, pada Selasa (29/6/2021) pagi.
Penyebab kematian yang terjadi delapan hari setelah vaksinasi tidak dapat disimpulkan. Lantaran pasien sudah meninggal saat dibawa ke rumah sakit dan tidak dilakukan otopsi.
“Berdasarkan hasil kajian secara hybrid pada ttanggal 25 Juni 2021 Komisi Nasional (Komnas) PP KIPI, KIPI yang terjadi adalah suatu co-incidence (kejadian kebetulan yang terjadi setelah vaksinasi tidak terkait dengan produk vaksin, kesalahan produser vaksinasi ataupun kecemasan karena vaksinasi Covid-19). Serta belum dapat di klarifikasi (unclassifiable),” tambahnya.
Berikut isi telaah kematian Joko Susilo (32) menurut rilis Komda PP KIPI Banten:
Vaksinasi merupakan upaya penanggulangan pandemi Covid-19 yang menyeluruh dan terpadu. Upaya ini juga dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Banten dengan melaksanakan vaksinasi Covid-19.
Komda PP KIPI Provinsi Banten bersama Komnas PP KIPI, perwakilan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Kelompok Kerja (Pokja) KIPI Kota Tangerang telah melakukan Causality Asessment. Hasilnya ditemukan bahwa kematian Joko Susanto bukan karena vaksinasi Covid-19.
Pada Selasa, (15/6/2021) Joko Susanto mendapat vaksinasi Covid-19 dosis pertama di SDI Cikal Cendekia wilayah Puskesmas Kunciran Baru. Setelah dinyatakan layak melalui skrining pra vaksinasi, dengan riwayat tekanan darah tinggi (hipertensi) terkontrol, pemantauan pasca vaksinasi baik. Pada Rabu, (16/6/2021), pasien demam dan batuk.
Pada Kamis (17/6/2021), kemudian berobat ke Klinik F dan diberikan obat sesuai keluhan. Pada Sabtu, (19/6/2021), pasien masih batuk dan berobat ke Klinik Y, diberikan obat sesuai keluhannya.
Pada Selasa, (22/6/2021) pasien meminta diberikan infus kepada tetangganya yang merupakan seorang perawat. Pada Rabu (23/6/2021) pasien berobat ke Puskesmas menggunakan motor yang dikendarai sendiri dengan keluhan masih batuk pilek, disertai pegal tanpa demam. Pada pemeriksaan fisik, tanda vital dan pemeriksaan umum dalam batas normal, dilakukan swab antigen dengan hasil negatif, diberikan obat sesuai keluhan dan disarankan untuk isolasi mandiri serta swab PCR keesokan harinya.
Pada hari yang sama Selasa (23/6/2021) sepulangnya dari Puskesmas sekitar pukul 12.30 WIN pasien kembali minta diperiksa oleh tetangganya. Saat itu didapatkan tekanan darah tinggi dan penurunan kadar oksigen. Pada pukul 15.45 WIB pasien dibawa ke IGD RS PI, didapatkan kondisi henti napas serta henti jantung, dan dinyatakan meninggal. (Adn)