TANGERANG, Pelitabanten.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang, Suparmi kecewa terhadap kinerja Camat Karawaci, Kota Tangerang. Pernyataan ini terkait adanya warga Kecamatan karawaci yang menderita penyakit Hydrocephalus sejak 10 tahun terakhir.
“Kerjaan Camat dan Lurah itu apa? kok sampai tidak tahu ada warganya yang sakit sudah 10 Tahun. Camat dan Lurah itukan tugasnya melayani masyarakat. Untuk apa ada Lurah, dan ada Camat?” kata Suparmi saat membesuk warga Karawaci penderita Hydrocephalus di RSU Kota Tangerang, Jumat (22/9/2017).
Ketika dikomfirmasi Suparmi menilai alasan Camat yang tidak mengetahui ada warganya yang sakit dengan alasan baru menjabat tak bisa diterima. Ia juga menilai jika alasan tersebut tidak pantas diutarakan.
“Ketika Camat dilantik tentunya dia punya panduan juklak juknis, disitu tugas mereka kan jelas. Mereka (Camat dan Lurah) merupakan ujung tombak Pemerintahan di bawah,” tegasnya.
Ditambahkan Suparmi, dirinya juga menyayangkan kurangnya peran serta RT dan RW. Harusnya kata dia, mereka (RT dan RW) harus peka terhadap lingkungannya juga warganya.
“Karena RT dan RW sedikit banyak sudah menikmati fasilitas Pemerintah Kota Tangerang. Seperti diberikannya stimulan tiap bulannya,” imbuhnya.
Dia berjanji dengan adanya kinerja RT dan RW, Suparmi akan melakukan evaluasi ketika ada pertemuan dengan Pemerintah Kota Tangerang dalam waktu dekat ini.
“Kita selama ini tidak pernah melibatkan RT dan RW dalam rapat, yang kita undang hanya Camat. Nanti jika ada evaluasi atau pertemuan akan kita sampaikan kepada Camat dan Sekda khususnya bagian Kesra,” pungkasnya.
Sementara itu, Camat karawaci H.Suli Rosadi, mengatakan terkait adanya kunjungan Dewan ke rumah sakit Tangerang tersebut membantah bahwa dirinya tidak menelantarkan warganya sama sekali justru kami sudah mengantisifasinya.
“Saya camat dan juga lurah setempat tidak menyia-nyiakan warganya begitu saja, jadi kalau yang dikatakan oleh ketua DPRD itu tidak benar adanya,”Ungkap Camat karawaci H.Suli Rosadi di kantornya. Senin (25/9/2017).
Maka itu, lanjutnya bahwa anak tersebut sebelumnya sudah kami bawa ke rumah sakit dan menanggung semua perawatannya oleh pemkot. Namun, setelah agak baikan kita perbolehkan pulang kerumah.
” Namun setelah, itu kami pihak kecamatan tak tahu lagi kabarnya sehingga tahu tahu kami di kabarkan anak penderita Hydrocephalus ini tiba tiba dikabarkan masuk rumah sakit lagi.” Tandasnya.