JAKARTA, Pelitabanten.com – Peta persaingan pada Pilkada akan tersaji antara PDIP/PKB dan Golkar. Menurut pengamat politik dan peneliti Komite Pemilih Indonesia (TePi) Dr Jerry Massie Ph.D peluang Saifullah Yusuf atau Gus Ipul – Azwar Anas menang Pilkada lebih besar ketimbang saingannya Khofifah Indar Parawangsa.
Selain Jakarta, Pilkada paling seru ada di Jabar dan Jatim.
Seperti diketahui ujar Massie, Jatim merupakan salah satu daerah dengan jumlah pemilih 30,9 juta di bawah Jabar 32,8 juta. Sementara PDIP dengan 19 suara di DPRD serta 20 Suara PKB telah kawin politik.
“Jadi keduanya jika digabungkan menjadi 39 suara. Sedangkan 20 suara bisa mencalonkan Gubernur. Sangat berat buat Khofifah yang sudah tiga kali kalah,” ujar dia.
Akan tetapi ucap Massie, Khofifah masih kuat. Pasalnya, dia sudah punya pengalaman. Tapi saingan bakal datang dari La Nyala Mataliti. Mantan Ketua PSSI ini akan menjadi ancaman buat Gus Ipul.
“Barangkali secara popularitas Gus Ipul masih unggul, tapi untuk elektabilitas bagi saya peluang 50-50. Begitupun tingkat akseptabilitas atau kepantasan/kecocokan. Namun, para kyai bakal mendukung Khofifah. Otomatis kekuatan PDIP-PKB bakal berkurang.
Lanjut katanya, dengan jabatan Wakil Gubernur, Gus Ipul tentu diuntungkan. Memang Demokrat siap-siap takluk. Kendati Gubernur Jatim Soekarwo adalah kader Demokrat.
Sejauh dia menilai PAN dan Gerindra belum punya calon tetap masih melihat Oppurtinity and Chance.
“Bisa jadi kedua partai ini akan afiliasi dengan mendukung Khofifah atau mereka menyiapkan calon altenatif. Bisa jadi Hanura dan PPP merapat ke Gus Ipul,” kata peneliti politik di AS dan Jerman ini.
Memang isu politik dan pendekatan seperti apa khususnya kepada pemilih grass root dan mainstream akan sangat menentukan.
“Khofifah harus punya brand politics and issues in political marketing dengan mempengaruhi pemilih 9 juta khusus kaum gender (perempuan) dari 18 kota/kabupaten. Memang war of issues (perang isu) akan mampu mendongkrak popularitasnya,” ujar dia.
• Ateng Sanusih