LEBAK, Pelitabanten.com – Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lebak H. Asep Komar Hidayat mendampingi 5 Kepala Desa penerima bantuan Program Revitalisasi Pengembangan Perpustakaan Umum oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dalam kegiatan Sosialisasi Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di Hotel Redtop Jakarta Pusat selama dua hari, Selasa-Kamis (26-28/3/2019).
Dengan bantuan program tersebut H. Asep mengharapkan pemerintah desa dapat menunjuk petugas perpustakaan agar fokus pada kegiatan terkait dengan pengembangan perpustakaan desa.
“Melalui bantuan program ini, saya berharap di setiap desa ada pengelola khusus perpustakaan, supaya perpustakaan desa dapat berkegiatan dengan terencana dan terjadwal sebaik mungkin. Jika ada petugas perpustakaan desa merangkap staf kantor desa saya kawatir tidak akan fokus,” Ujar Kadiskerpus, Rabu (27/3/2019).
Desa penerima bantuan Program Revitalisasi Pengembangan Perpustakaan Umum, adalah: Desa Wanasalam, Keecamatan Wanasalam, Desa Warungbanten, Kecamatan Cibeber, Desa Ciladaeun, Kecamatan Lebak Gedong, Desa Ciparasi, Kecamatan Sobang, dan Desa Cibeber, Kecamatan Cibeber. Sedangkan bantuan yang akan diterima, yaitu berupa 4 unit komputer, 1 unit printer dan bahan pustaka (buku) untuk operasional layanan Perpustakaan Desa.
Untuk mendukung keberhasilan program ini maka perlu adanya dukungan dari berbagai stakeholder/ pemangku kepentingan. Diantaranya BAPPEDA dan DPMD. Sehingga alokasi Dana Desa dapat dipergunakan untuk operasional Perpustakaan Desa sesuai dengan Permendes No. 16 tahun 2018 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa.
Dari kelima Kepala Desa yang hadir dalam kegiatan tersebut sepakat mengakui bahwa sudah seharusnya pengembangan Perpustakaan Desa didukung oleh pengalokasian Dana Desa untuk pemberian honor pengelola Perpusdes.
“Kami berharap alokasi dana desa bukan hanya diprioritaskan untuk BUMDes tapi dapat dianggarkan juga untuk keperluan perpustakaan termasuk pemberian honor pengelola perpusdes,” kata Fathurohman mewakili rekan-rekannya sesama Kepala Desa.
Kegiatan Sosialisasi Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial dihadiri oleh 277 Kepala Desa dari 55 Kabupaten se-Indonesia.
Dikatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat peran perpustakaan umum dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui peningkatan kemampuan literasi yang akan meningkatkan kreativitas masyarakat dan mengurangi kemiskinan akses informasi. Di akhir kegiatan dilaksanakan Diskusi Penyusunan Rencana Aksi Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.