KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com — Kampung Betik (ODF) RW 06, Kelurahan Nerogtog, Kecamatan Pinang Kota Tangerang adalah salah satu lokasi yang di kunjungi Tim Verifikasi Kota Sehat Tingkat Nasional dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jumat (13/9/2019) malam kemarin.
Dalam kunjungan tersebut, Tim Verifikasi Kota Sehat Tingkat Nasional berkeliling melihat-lihat lingkungan sekitar, bahkan masuk ke dalam rumah salah satu warga yang sudah di renovasi dengan menggunakan dana APBD Kota Tangerang dan swadaya masyarakat sekitar.
Diketahui dari kunjungannya, tim nampak puas dan bangga terhadap warga yang mau bersusah payah merubah mindset mereka sebelumnya, dari hidup kurang sehat menjadi lebih sehat.
“Ya saya melihat warga di sini sudah dan merubah kehidupan mereka lebih sehat lagi,” kata Novi tim verifikasi kota sehat tingkat Nasional dari Kemenkes kepada Wartawan.
Tentunya, perubahan tersebut atas kerja keras warga, Dinkes Kota Tangerang dan FKTS Kota Tangerang maupun stakeholder yang tidak bosan-bosannya, bersusah payah mensosialisasikan kesehatan kepada warga dan terus berupaya membentuk kampung Bebas Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau Open Defecation Free (ODF) melalui program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
“Dan memang Kota Tangerang yang paling baik diantara kota lainnya, dengan kriteria dan nilai tertinggi. Karena warganya sudah tidak ada lagi yang BAB disembarang tempat,” katanya.
Lebih lanjut, Novi menuturkan bahwa ini dalam rangka Hari Kesehatan Nasional. Untuk itu 74 Tim bergerak serentak di 174 Kota dan Kabupaten di Indonesia untuk turun langsung memverifikasi Kota Sehat.
“Kita sudah sebulan lebih memverifikasi Kota Sehat dan semoga Kota Tangerang dapat menjaga dan mempertahankannya,” tuturnya.
Hj. Siti Rochayah Ketua Forum Kota Tangerang Sehat (FKTS) mengatakan, mensosialisasikan dan melakukan pembinaan kami lakukan hampir setiap hari dengan bantuan orang-orang dari kelurahan, kecamatan dan yang terkait.
“Memang tidak mudah, namun dengan kesabaran dan kerjasama masyarakat semua itu bisa dilakukan dengan memberikan pengertian bahwa kesehatan itu sangat penting. Bukan untuk saya dan pemerintah, namun kesehatan itu untuk diri sendiri (masyarakat),” katanya.
“Merubah perilaku masyarakat itu memang susah, tapi kita yakin dengan kesabaran pasti bisa dilakukan dan Alhamdulillah di Kota Tangerang sudah 100% tidak ada masyarakat yang BAB sembarangan,” katanya lagi.
Sementara Camat Pinang M Agun Djumheri menjelaskan hal yang sama bahwa sosialisasi terus dilakukan bahkan sudah bertahun-tahun lamanya khususnya wilayah Kecamatan Pinang, dan memang ini menjadi program rutin Pemkot Tangerang untuk menjadikan lingkungan warga lebih sehat melalui beberapa program, terutama program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
Menurutnya, memang pada awalnya perlu pendekatan kepada masyarakat agar mereka dapat menggunakan sanitasi untuk BAB untuk itu sosialisasi terus dan gencar dilakukan.
“Alhamdulillah sekarang mereka sudah paham dan mereka sudah membuat sanitasi di rumahnya masing-masing, jadi tidak perlu lagi membuang kotorannya di dalam. Empang. Tadi juga tim verifikasi sudah melihat empang yang dahulu tempat BAB warga sekarang sudah dirubah menjadi tempat kolam ikan,” katanya.
“Bukan mereka tidak memiliki toilet, namun ini faktor kebiasaan warga saja. Yang kita cari bukan penilaian namun merubah kebiasaan warga itu lebih penting. Tentunya saya bangga dengan adanya perubahaan di Kampung ini dan warganya sudah mulai sadar PHBS,” katanya lagi.
Untuk mendukung itu semua, menurut Agun, program kesehatan terus dilakukan Pemkot Tangerang, diantaranya dari Cageur Jasa, Sapa Sehat, Lansia Sumringah, Sikumbang Gemez, hingga Jamban Sehat terus diberikan agar taraf kesehatan seluruh masyarakat Kota Tangerang meningkat.
“Kita juga punya program saluran air, dulu tidak disalurkan ke drainase sekarang sudah disalurkan, masyarakat juga membuat IPAL,” pungkasnya.