Beranda News

Karyawan Positif Covid-19, Pabrik Sepatu di Balaraja ini Masih Beroperasi

Karyawan Positif Covid-19, Pabrik Sepatu di Balaraja ini Masih Beroperasi

KABUPATEN TANGERANG, Pelitabanten.com — Pasca didapati adanya salahseorang karyawan Positif Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) PT. Adis Dimension Footwear Balaraja, Kabupaten Tangerang belum menghentikan kegiatan selama 14 hari sesuai intruksi Bupati Ahmed Zaki Iskandar.

Kepada wartawan, Bupati Zaki mengaku sudah mengirimkan surat penghentian sementara aktivitas produksi di Pabrik Sepatu Olahraga tersebut.

Zaki mengatakan, surat penghentian sementara kegiatan adalah selama 14 hari kerja terhadap PT. Adis Dimension Footwear Balaraja sudah dikirim pada Senin, 15 Juni lalu, melalui tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Tangerang.

Namun dari informasi yang didapat Kata Bupati, saat ini hanya baru satu line saja atau satu divisi tempat dimana kasus positif Covid-19 ditemukan yang diliburkan oleh pihak perusahaan tersebut.

“Sudah dikirim surat untuk penghentian kegiatan selama 14 terutama di unit pasien berkerja,” kata Zaki Kamis, (18/6/2020).

Ia juga menjelaskan, hal yang menjadi pertimbangan pihak pemerintah daerah belum menghentikan sementara seluruh aktifitas di PT Adis Dimension Footwear di Balaraja itu, dikarenakan hingga saat ini tim gugus tugas Covid-19 Kabupaten Tangerang masih menunggu hasil kajian dari Tim Medis.

“Nanti liat hasil kajian tim medis. Bagusnya semua unit berhenti sementara dulu kalau berdekatan gedungnya,” tukasnya.

Di komfirmasi terpisah, Asisten Daerah I yang juga anggota Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Tangerang, Herry Herianto menuturkan, Benar pada Senin (15/6) lalu, pihak manajemen perusahaan tersebut sudah menghentikan sementara kegiatan sesuai intruksi, hanya saja penghentian kegiatan dilakukan di unit atau devisi tempat pasien positif Covid-19 itu bekerja.

Kata Herry, pihak perusahaan juga sudah menggelar rapid tes mandiri terhadap sekitar 100 karyawan dengan hasil semuanya dinyatakan Non Reaktif Covid-19.

Meski demikian, pihaknya meminta perusahaan untuk kembali menggelar rapid tes satu kali lagi yang dikhususkan bagi para karyawan yang gedungnya berdekatan dengan unit pasien bekerja.

“Sudah dihentikan selama 14 hari tapi baru satu divisi sambil menunggu hasil rapid tes yang kedua dan hasil kajian dari tim medis,” tukasnya.