Beranda News

Katim LSM Geram Banten Akan Layangkan Surat ke Dinas, Agar Proyek di Kelor di Audit

Katim DPC Dewan pimpinan cabang LSM Geram Banten Indonesia. Dedi efendi. Foto. Pelitabanten.com (Istimewa).
Katim DPC Dewan pimpinan cabang LSM Geram Banten Indonesia. Dedi efendi. Foto. Pelitabanten.com (Istimewa).

KABUPATEN TANGERANG, Pelitabanten.com – Proyek betonisasi jalan di Kampung tenggulun Rt 02/03, Desa kelor, Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, yang bersumber dari diduga berketebalan 5 hingga 6 centimeter.

Pekerjaan yang menelan biaya RAB Rp120.000.000 tersebut, diduga mencuri anggaran dengan modus memakai bagesting berukuran 15 centimeter,sedangkan ketebalannya dikurangi tidak sesuai rencana anggaran biaya (RAB).

Saat di konfirmasi seorang yang  berinisial sebagai Oprator desa kelor mengatakan, “Tugas saya hanya menjalankan,RAB itu yang buat penampung desa dari kecamatan.Kita hanya input,satuan harga pun sudah tertera di sistem…uang kegiatan pun bukan kesaya…jatuh ke tangan pelaksana. Tugas saya hanya sebatas mencairkan, selebihnya ada wewenang kecamatan dan lain lain, “kata U, saat di konfirmasi via watsapp.

U menambahkan,namun dirinya menyebut pekerjaan betonisasi jalan di Kampung tenggulun sudah sesuai RAB dengan bagesting 15 centimeter.

“Ketebalan 15 centimeter, kalau kurang dari 15 centimeter itu mengurangi RAB,” jelasnya. Minggu (02/07/23).

Baca Juga:  Lepas Purna Bakti Polri di Polda Banten Dihiasi Tradisi Pedang Pora

Tidak hanya sampai disitu,usai melakukan menulusuri proyek tersebut, wartawan kembali konfirmasi salah satu anggota , terkait adanya dugaan kecurangan ketebalan betonisasi jalan di Kampung tenggulun yang diduga dilakukan pihak pekerja.

itu katim DPC (LSM) Geram Banten Indonesia, dedi efendi menyebut pengecoran proyek betonisasi jalan di Kampung tenggulun terkesan dipaksakan. Dirinya melihat ketebalan tak sesuai,

“kami surat ke dinas terkait agar proyek betonisasi di audit bahkan saya akan minta di koring, jangan asal cor aja. Lihat saja, bagesting 15 centimeter coran tebalnya cuma 5 centimeter, bahkan ada yang 6 centimeter, saya minta intansi terkait cek pekerjaannya untuk di audit kita adu data,” tegas dedi efendi yang sering di sapa H. bodong.