Beranda News

Kepala Bappeda Kabupaten Tangerang: Tahun 2021, Prioritas Program Pemda Yaitu Peningkatan SDM, Kesehatan dan Peningkatan Ekonomi Kerakyatan

Kepala Bappeda Kabupaten Tangerang: Tahun 2021, Prioritas Program Pemda Yaitu Peningkatan SDM, Kesehatan dan Peningkatan Ekonomi Kerakyatan
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda Kabupaten Tangerang Ir. Taufik Emil.

KABUPATEN TANGERANG, Pelitabanten.com – Memasuki tahun ketiga, 15 program unggulan yang diusung Bupati Tangerang memasuki angka 67 persen dalam penyelesaiannya. 15 program unggulan tersebut ditargetkan dapat rampung pada .

Hal itu dikataan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Ir. Taufik Emil, lebih jauh ia menjelaskan  bahwa pada tahun lalu capaian program belum mencapai 40 persen. Hal itu dikarenakan beberapa program unggulan pada tahun 2020 mengalami refocusing, dan realokasi akibat COVID-19.

“Seperti program Sanitren (Sanitasi Pondok Pesantren) yang harus mengalami refocusing anggaran untuk penanganan , sosial dan ekonomi di Kabupaten Tangerang, khususnya yang berkaitan dengan COVID-19,” jelasnya, Senin (28/10/2021).

Pada tahun 2021, (Pemkab Tangerang) kembali fokus untuk mencapai target harapan di tahun ketiga ini, yakni terlaksananya 15 program unggulan dengan capaian angka di atas 60 persen.

Taufik juga menambahkan, bahwa ada beberapa program yang menjadi fokus utama, yaitu peningkatan sumber manusia, peningkatan kesehatan dan peningkatan ekonomi kerakyatan. Sehingga kualitas pembangunan manusia tersebut ialah fokus Pemkab Tangerang pada kurun 2021 hingga 2022.

“Jadi untuk prioritas unggulan di tahun selanjutnya adalah pembangunan sekolah, pembangunan kesehatan, dan memberikan bagi masyarakat terdampak ekonomi,” tuturnya.

Ia melanjutkan bahwa Pemkab Tangerang juga akan melakukan kerja sama dengan beberapa forum komunikasi perusahaan , untuk bisa melatih masyarakat agar tau kebutuhan apa yang di inginkan oleh industri.

Sekedar informasi, dalam rencana perubahan RPJMD 2019-2023 termasuk perubahan 15 program unggulan menjadi 10 program unggulan, dengan pertimbangan adanya dampak yang mengakibatkan menurunnya pendapatan daerah dan kebijakan fiskal pusat. Sehingga perlu adanya penyesuaian kapasitas anggaran daerah untuk capaian program, target, dan indikator.