PANDEGLANG, Pelitabanten.com– Kelompok Kerja Mahasiswa (KKM) STISIP Banten Raya telah menyelenggarakan seminar dengan tema digitalisasi arsip desa sebagai langkah menuju administrasi yang efisien yang dilaksanakan pada hari Senin, 3 Februari 2025 pukul 09.00-12.30 WIB dan diadakan di kantor Desa Cibaliung.
Adapun peserta seminar ini dihadiri oleh Kepala Desa, Sekdes, Kadus, Kasi, Kaur, Staff dan Mahasiswa KKM STISIP Banten Raya kelompok 7 Desa Cibaliung, dengan total 24 peserta.
Kegiatan seminar ini merupakan salah satu rangkaian acara KKM STISIP Banten Raya Tahun 2025. Sehubungan dengan kegiatan ini narasumber kegiatan tersebut yaitu Hendriana, M.Si dari Akademi STISIP Banten Raya.
Hendriana, memaparkan tentang digitalisasi arsip desa sangat penting untuk menyimpan data-data agar lebih tertata dan dapat diakses oleh semua masyarakat. Data-data diera saat ini bisa digunakan untuk mengimplementasikan kebijakan yang disesuaikan dengan kebutuhan desa.
“Data-data tentang potensi desa, kependudukan, penerima manfaat sosial, data tentang sumberdaya desa bisa disimpan dengan rapi jika menerapkan digitalisasi arsip desa. Data inilah sangat penting untuk digunakan,” paparnya.
Empud Nahrowi, selaku Kepala Desa Cibaliung menjelaskan bahwa pengetahuan tentang digitalisasi arsip desa serta membuat teknologi tepat guna berupa enkapsulasi adalah hal yang sangat penting.
Hasil pemaparan bahwa Enkapsulasi arsip merupakan salah satu cara untuk merawat arsip kertas. Arsip kertas yang dirawat dengan baik dapat digunakan sebagai bukti, alat pengambil keputusan, dan bahan pembelajaran. Kelebihan enkapsulasi arsip yaitu tidak merusak dokumen aslinya, Dapat dilepas kembali jika diperlukan, Lebih baik dari pada laminating.
“Dengan adanya seminar ini kami dapat menambah pengetahuan baru tentang pentingnya data dan arsip data di era digitalisasi,” ungkap Kepala Desa Cibaliung, Empud Nahrowi, pada Rabu (05/02/2025).
Risdan, Ketua Kelompok 7 KKM STISIP Banten Raya mengucapkan terimakasih atas kerjasama yang terjalin sehingga acara berjalan dengan lancar.
“Hal ini dibuktikan dengan antusias para perangkat desa yang memberikan pertanyaan, kemudian setelah sesi tanya jawab selesai dilakukan maka panitia memberikan arahan kepada peserta untuk melakukan sesi dokumentasi. Panitia juga memberikan cenderamata dari kegiatan seminar tersebut berupa sertifikat,” terangnya.
“Acara ini mendapatkan kesan positif dari para peserta dan menjadikan peserta memiliki pengetahuan tentang pentingnya data dan digitalisasi arsip desa,” pungkasnya. (MIR)