Beranda News

Lembaga Survei Pilkada Lebak, Moch Hasbi Asyidiki Jayabaya Tertinggi

Lembaga Survei Pilkada Lebak, Moch Hasbi Asyidiki Jayabaya Tertinggi
Persentasi Hasil Survai Pilkada Lebak, pada (08/07/2024).

LEBAK, Pelitabanten.com– Lembaga Survei Paradigma Indonesia (LSPI) baru-baru ini melakukan survei Pilkada Lebak Tahun 2024 untuk memotret opini dan preferensi seputar calon Bupati dan .

Survei LSPI ini dilakukan selama 5 hari yakni pada tanggal 25 sampai 30 Juni 2024 dengan mewawancarai 440 responden yang berumur 17 tahun atau lebih atau yang sudah menikah. Sampel dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) dan terdistribusi secara proporsional di seluruh wilayah populasi.

“Diperkirakan margin of kurang lebih 4,8% pada tingkat kepercayaan 95%,” kata LSPI, Zulfian Hanif, kepada wartawan di Rangkasbitung, Senin (8/7/2024).

Zulfan menerangkan, hasil wawancara responden muncul beberapa calon bupati dan wakil bupati, diantaranya Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya memperoleh tingkat keterpilihan (Elektabilitas) berada di 24,5% pada pertanyaan terbuka dan 30,2% pada pertanyaan semi terbuka.

“Hasbi dipandang mampu mengatasi masalah ekonomi (21,1%), berasal dari keluarga politik (17,3%), berwibawa (12,%) dan putra daerah )18,8%,” ujarnya.

Sementara rival Hasbi dipilih karena (59%) jatuh kepada KH. Syaepudin Asy-Syadzily (8,4%). Figur tokoh agama ini merupakan satu-satunya penilaian terbesar pemilih pada KH. Syaepudin Asy-Syadzily.

Lanjut , figur rival lain datang dari Faizal Hermiansyah dan Sanuji Pentamarta masing-masing mendapatkan 4,5%. Kedua figur ini memiliki kontribusi penilaian berbeda dari pemilih. Faizal mendapatkan kontribusi luar biasa besar dari pemilih yang menilai sebagai orang yang berwibawa (45%) dan berjiwa sosial (20%). Sanuji mendapatkan kontribusi penilaian dari pemilih sebagai orang yang jujur (16,7%) dan mampu mengatasi masalah ekonomi (11,1%).

“59 persen, warga Lebak mengetahui akan ada Kepala Daerah di Kabupaten Lebak pada November 2024, sehingga publik telah banyak mengenal para calon-calon yang akan bertanding, sekaligus percaya bahwa pilkada dapat memperbaiki kehidupan,” paparnya.

Menurut dia, Level keterkenalan Hasbi juga hampir mencapai puncak yakni mencapai 75% dan disukai oleh 66% pemilih. Sementara kompetitor Hasbi, yaitu KH. Syapudin Asy-Syadzily, Faizal Hermiansyah dan Sanuji Pentamarta berada masih di bawang 35%.

“Akan tetapi, dengan hampir tingginya tingkat dikenalnya Hasbi tidak berbanding lurus dengan elektoral yang masih dibawah 50% dan kondisi ini bisa dimanfaatkan jika ada calon yang dinilai tangguh dan berani melawan,” terang dia.

Dikatakan Zulfian, untuk warga yang telah memiliki pilihan pada pilkada Kabupaten Lebak nanti cukup yakin dengan pilihannya sebanyak 64% dan diantara mereka ada 29% yang mungkin berubah.

“Alasan perubahan didominasi oleh masih menunggu dari masing-masing calon, yakni sebanyak 25%,” tuturnya.

Dari hasil survei tersebut, kesimpulannya semua calon masih harus berjuang dan belum ada yang bisa dikatakan aman, termasuk Hasbi. Karena, Hasbi sendiri belum cukup kuat dan layak bisa menjadi pemenang, walau keterkenalan sudah menjulang tinggi, tetapi elektoralnya masih dibawah 50%.

“Semua calon masih berpeluang dan harus bekerja keras untuk memenangkan hati pemilih Lebak,” katanya.

Selain itu, kata Zulfan, sebanyak 49,5 % publik di Lebak menganggap tidak ada masalah jika bupati selanjutnya adalah orang yang memiliki hubungan kekerabatan atau kekeluargaan dengan Bupati selanjutnya. Karena menganggap Bupati sebelumnya mampu memecahkan masalah yang ada di Kabupaten Lebak selain kesamaan latar belakang dan kepribadian Bupati sebelumnya dianggap baik.

“Untuk publik yang tidak menginginkan Bupati selanjutnya memiliki hubungan dengan Bupati sebelumnya hanya 8,9% saja,” ucapnya. (MIR)