KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com — Untuk membantu masyarakat yang membutuhkan pangan di tengah pandemi Covid-19, warga RW 06, Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang terus melakukan inovasi dalam meningkatkan ketahanan pangan.
Lahan dengan luas 500 meter milik Modernland, dimanfaatkan warga bersama pihak Kelurahan Babakan untuk meningkatkan program ketahanan pangan dengan mengisi tanaman Produktif dan juga tanaman toga (tanaman obat dan organik).
Lurah Babakan Muhamad Ali Furqon mengatakan, program ketahanan pangan di RW 06 ini dinamakan kampung hijau konsumsi, didalamnya banyak tanaman yang hasilnya bisa dimanfaatkan masyarakat yang membutuhkan di tengah pandemi Covid-19.
“Semua tanaman yang ada ini, dikerjakan oleh kelompok masyarakat. Kita juga membantu apa yang menjadi kebutuhannya untuk meningkatkan program ketahanan pangan ini,” ujarnya saat ditemui Pelitabanten.com di lokasi lahan, Kamis (4/2/2021).
Ali menambahkan, keunggulan kampung hijau konsumsi adalah tanaman lidah buaya, tanaman tersebut dimanfatkan masyarakat yang selanjutnya diolah untuk bahan makanan dan juga di jual sebagai produk UMKM.
“Di kampung ini, lidah buaya menjadi produk unggulan. Salah satunya dijadikan sebagai produk UMKM seperti, puding lidah buaya, manisan, minuman sari lidah buaya dan makanan lainnya,” tuturnya.
Ia menjelaskan, untuk tanaman produktif seperti cabai, tomat, dan juga jagung jika panen tiba hasilnya dibagikan ke masyarakat sekitar. Selain itu, bibit yang di semai oleh kelompok masyarakat juga dibagikan ke masyarakat yang nantinya bisa di tanam di halaman rumah mereka.
“Bibit yang ada kita bagikan, hal itu untuk memberikan kemandirian masyarakat sekitar agar bisa memanfaatkan bibit yang diberikan,” ungkapnya.
Ali berharap, dengan program ketahanan pangan ini tidak ada lagi masyarakat yang susah di tengah pandemi. Karena program ini bisa membantu masyarakat dalam ketahanan pangan.
“Kita akan terus membantu masyarakat di tengah pandemi ini, semoga pandemi ini usai. Dan jangan lupa, masyarakat juga harus tetap menerapkan protokol kesehatan,” tutupnya.