KABUPATEN TANGERANG, Pelitabanten.com – Lebih dari lima belas tahun dipercaya menjadi Kepala Desa (Kades) oleh masyarakat Desa Kosambi Timur, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten. Hasan Nudin telah memberangkatkan 20 warganya untuk ibadah umrah dari kantong pribadinya sendiri sebelum Pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
Hari ini Jum’at 21 Oktober 2022, pasca sudah diperbolehkan pemerintah Arab Saudi sebanyak 7 Guru Mengaji telah diberangkatkannya menuju tanah suci Mekah Arab Saudi untuk menjalankan ibadah umrah. Melalui bandara internasional Soekarno-Hatta, Tangerang Banten.
Guru mengaji menjadi prioritasnya dalam program yang sudah hampir 10 tahun ini dijalankannya. Hasan Nudin menyebut di desanya ada sebanyak 60 ustad yang berprofesi sebagai guru mengaji.
“Biayanya dari uang gaji saya, jadi gini gaji saya 4 juta perbulan selama 12 bulan berarti 48 juta jadi uang itu yang saya pakai untuk memberangkatkan umroh gratis, dulu biaya umroh Rp.25 juta, Sekarang ini jika biaya umroh Perorang Rp 32 juta, nanti sisanya saya tambahkan lagi semua dari kantong pribadi saya,” ujar kades juga merangkap sebagai pengusaha itu ditemui Pelitabanten.com Jum’at (20/10). diruang kerjanya.
Ayah dua anak yang memiliki pasangan bernama Ria Nur Ijirah mengaku awalnya istri dan anaknya kaget dengan pola kepemimpinan yang dijalankan selama menjadi kepala desa Kosambi Timur, Kabupaten Tangerang. namun lambat laun mereka (keluarga) akhirnya mengerti dan malah lebih bersemangat untuk membantu masyarakat.
“Istri dan anak-anak saya, saya latih bagaimana menumbuhkan kepedulian sesama, saya melatih keluarga melalui perbuatan (action,red) bukan dengan kata-kata, saat saya berbuat untuk masyarakat saya ajak anak dan istri saya,” tuturnya.
Cita-cita luhurnya, dari 60 guru mengaji yang sudah terdata di wilayahnya, Hasan Nudin ingin seluruhnya berangkat ibadah umrah. Hingga saat ini berarti sudah 27 guru mengaji yang diberangkatkannya ke tanah suci lewat kantong pribadinya tersebut.
“Guru mengaji ini yang harusnya dirangkul, Ulama dan Umaro harusnya bergandeng tangan, harapan saya sederhana saja, setelah pulang ketanah air, para guru mengaji ini dapat semakin lebih baik lagi dalam mendidik murid-muridnya terutama dalam bidang agama,” tukasnya.