Beranda News

MUI Tangerang Prihatin Banyak Kondom Bertebaran di Stadion Mini Kronjo

MUI Tangerang Prihatin Banyak Kondom Bertebaran di Stadion Mini Kronjo
476649626

TANGERANG, Pelitabanten.com – Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tangerang, Banten, merasa prihatin karena banyak kondom yang bertebaran di seputar stadion mini di Kronjo, karena digunakan sebagai tempat berpacaran bagi remaja setempat.

“Orang tua harus peduli kegiatan anak dan dapat mendidik agar mereka memiliki ilmu dan akhlak mulia,” kata Ketua MUI Kronjo, Syaebi Halimi di Tangerang, Jumat (25/5/2018)

Syaebi mengatakan belakangan ini pergaulan remaja sudah dalam batas mengkhawatirkan, mereka berpacaran di lokasi yang gelap tanpa pengawasan orang tua.

Masalah tersebut terkait aparat Ketertiban dan Ketentraman Kecamatan Kronjo dan pegiat lingkungan setempat menemukan sejumlah kondom bekas di stadion Mini. Hal itu karena stadion yang dibangun pemerintah setempat dari APBD tahun jamak itu belum memiliki pagar dan lampu penerangan.

Namun pada malam hari di lokasi stadion itu gelap dan banyak remaja yang berpacaran di tribun dan lokasi terlindung lainnya tanpa ada pihak yang mengawasi. Bahkan Camat Kronjo, Asmawi mengakui mendapatkan laporan bahwa ditemukan alat kontrasepsi bekas di lokasi itu oleh petugas.

Baca Juga:  MTQ Ke XVIII Tingkat Provinsi Banten Digelar, Benyamin Lepas Kafilah Asal Tangsel

Pihaknya berharap agar di stadion itu dipasang lampu penerangan dan pagar agar tidak dijadikan sebagai tempat berpacaran bagi remaja.

Demikian pula untuk mengatasi masalah itu dan tidak terulang agar remaja diberikan bekal agama oleh orang tua sehingga diduga tidak melakukan pergaulan diluar batas norma yang berlaku.

Sementara itu, Camat Kronjo, Asmawi mengatakan pihaknya menunggu pelimpihan kewenangan dari Pemkab Tangerang karena selama ini ditangani Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) setempat.

Asmawi menambahkan jika kewenangan itu sudah ada, maka diupayakan agar ada petugas yang menjaga keamanan stadion. Setelah dibangun pertengahan tahun 2017 memang stadion mini itu belum dimanfaatkan secara maksimal sehingga dijadikan sebagai tempat bermain malam hari meski gelap.