LEBAK, Pelitabanten.com – Daerah Lebak masuk kategori rawan bencana alam karena terdapat daerah aliran sungai juga tofograpi perbukitan dan pegunungan. Hal inilah yang membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten meningkatkan status siaga bencana alam, karena curah hujan sudah semakin tinggi di daerah tersebut.
“Kami menginstruksikan relawan di daerah rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan terkait curah hujan meningkat,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Minggu (1/10/2017
Intensitas curah hujan tinggi berdampak terjadinya banjir dan tanah longsor. Saat ini, daerah potensi banjir dan longsor di Kabupaten Lebak hampir terjadi di 28 kecamatan. Karena itu, BPBD setempat mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan banjir dan longsor.
“Kami minta relawan tingkat kecamatan siaga sehubungan memasuki musim hujan guna mengurangi risiko bencana agar tidak menimbulkan korban jiwa akibat bencana alam tersebut,” ujarnya.
BPBD kabupaten Lebak telah menyiapkan berbagai peralatan, relawan dan logistik, termasuk obat-obatan. Peralatan yang dimaksud, antara lain perahu motor, pelampung, tenda, kendaraan operasional juga mobil dapur.
Selain itu BPBD juga berkoordinasi dengan TNI, Polri, Tagana, PMI, Dinas Bina Marga, Dinas Kesehatan, Orari, Pers, aparat kecamatan dan masyarakat. Para relawan pun bersiaga selama 24 jam dengan bergantian melakukan pemantauan dan pengawasan lokasi rawan bencana alam.
“Kami terus meningkatkan koordinasi untuk penanganan kebencanaan dengan bertindak cepat melakukan evakuasi juga penyaluran bahan pokok,” katanya
