Beranda News

Nelayan dan Petani Pantura Terjerat Rentenir, MUI Tangerang Geram

Nelayan dan Petani Pantura Terjerat Rentenir, MUI Tangerang Geram
Ilustrasi Rentenir

TANGERANG, Pelitabanten.com – Tindakan rentenir berkedok sebagai koperasi simpan pinjam  dengan bunga tinggi kini merasahkan masyarakat Tangerang. Belakangan ini warga yang terjerat rentenir terutama maupun petani penggarap lahan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Majelis Ulama (MUI) Kabupaten Tangerang mendapatkan dari nelayan maupun petani yang kesulitan untuk membayar cicilan pinjaman karena bila tidak dilunasi maka bunga terus bertambah.

Para rentenir memanfaatkan situasi terutama pada musim paceklik, dengan mendatangi rumah penduduk secara aktif menawarkan pinjaman. “Masalah itu sulit dibendung karena warga membutuhkannya, sedangkan rentenir mampu menyiapkan dana dalam waktu ,” kata Sekretaris MUI Kecamatan Mauk Khitfi. Jumat (13/10/2017)

mengatakan upaya rentenir kadang menyamar sebagai koperasi simpan pinjam dengan bunga tinggi, mereka berasal dari luar daerah.

Para rentenir juga dengan sengaja mendatangi rumah penduduk yang membutuhkan dana dengan pembayaran tiap hari. Bahkan rentenir sengaja menawarkan uang tanpa agunan kadang menawarkan aneka barang elektronika dengan harga yang lebih tinggi dari yang dijual pedagang.

Pihaknya sudah berulangkali menyampaikan pesan untuk menghindari rentenir kepada penduduk karena upaya tersebut dilarang oleh Islam.

“itu terjadi di Kabupaten Tangerang, terutama di Mauk dan Kronjo. Dalam setiap pengajian atau pertemuan di madrasah atau sering disampaikan jangan meminjam uang ke rentenir karena dilarang agama,” katanya.

Pihaknya berharap agar dapat mencarikan solusi bagi nelayan dan petani mengatasi persoalan tersebut. Pengurus MUI setempat mengharapkan supaya nelayan menjadi anggota koperasi yang dikelola secara resmi agar masalah pinjaman saat paceklik dapat diatasi.