JAKARTA, Pelitabanten.com — Pakar Komunikasi Universitas Pelita Harapan (UPH) Dr. Emrus Sihombing memuji kemampuan Puan Maharani menyampaikan pesan kepada publik saat berpidato dalam Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang I DPR RI Tahun Sidang 2022 – 2023 di Gedung Parlemen, Selasa, 16 Agustus 2022.
Emrus mengatakan, dari awal hingga akhir pidato, Puan menunjukkan kepiawaiannya sebagai seorang pemimpin yang egaliter. Hal itu ditunjukkan dari ekspresi Puan ketika mengawali pidatonya saat menyebut beberapa nama tokoh bangsa yang hadir dalam sidang tersebut.
“Ketika menyampaikan ucapan yang terhormat kepada semua tokoh-tokoh bangsa kita yang disebutkan dalam pidato tersebut, saya melihat Puan sangat percaya diri, baru kemudian ketika dia menyebut tokoh tersebut dan langsung memandang ke arah yang disebutkan,” ujarnya Rabu, 17 Agustus 2022.
Ekspresi Puan tersebut menurut Emrus lambang non verbal memberikan hormat kepada tokoh-tokoh bangsa yang hadir dalam sidang tersebut.
“Jadi misalnya, yang terhormat bapak Hamzah Haz, ketika disebutkan kata Hamzah Haz, dia tidak melihat teks, tapi pandangannya ke arah kursi di mana Hamzah Haz duduk,” terangnya.
Sikap egaliter Puan kemudian dibuktikan dari ekspresi wajahnya saat menyebutkan nama Megawati Soekarno Putri sebagai presiden ke-5 Indonesia dengan ekspresi wajah yang tak berbeda saat memandang tokoh lainnya.
“Coba lihat lambang non verbalnya, dia perlakukan (Megawati) sama (dengan tokoh lainnya). Jadi tidak karena ibunya, lalu lambang verbalnya memberikan suatu simbol lebih spesial, tidak. Nah ini menunjukkan bahwa Puan Maharani punya kemampuan komunikasi egaliter, semua sama-sama dia hormati,” tegasnya.
Kemudian dari sisi suara dan tekanannya (intonasi), menurut Emrus, Puan memiliki suara dan tekanan kerakyatan, tidak seperti tokoh-tokoh lain yang diatur sedemikian rupa. “Dia tetap sebagai Puan Maharani yang tetap jadi dirinya dari sudut komunikasi, sekalipun itu pidato di sidang DPR,” katanya.
Kemudian dari sisi penguasaan materi pidato, Emrus juga memuji cucu Presiden Soekarno tersebut. Puan dipontennya menguasai persoalan makro di republik ini. Emrus membeberkan bukti saat Puan menyampaikan masalah ekonomi.
“Saya berpendapat dia kuasai betul tentang ekonomi, ini sekaligus membantah pandangan (underestimate) orang tentang Puan Maharani. Nyatanya apa, lihat itu pidato Puan Maharani, sangat jelas dia menguasai persoalan APBN. Jadi sesungguhnya Puan Maharani adalah tokoh yang memang menguasai berbagai hal yang sifatnya makro tentang pembangunan di Indonesia,” terangnya.
Dosen Tetap Pascasarjana Universitas Pelita Harapan itu juga mengatakan, Puan menguasai isi pidato tersebut sehingga dapat menyampaikannya secara sistematis dan pesannya dapat mudah dicerna oleh pendengarnya.
“Pidatonya sangat sistematis, mengalir dari awal sampai akhir, tidak ada loncatan-loncatan tidak bermakna. Jadi satu dengan yang lain koheren, artinya menjadi satu tarikan nafas yang satu kesatuan.”
“Kedua, keseluruhan isi pidatonya untuk kepentingan bangsa dan negara, jadi di situ dia menyampaikan misalnya supaya pemerintah lebih hati-hati tentang APBN. Saya kira itu suatu peringatan yang diberikan Ketua DPR, sebagai legislatif yang mengontrol eksekutif,” imbuhnya.
Secara keseluruhan, melalui pidato tersebut Emrus menilai Puan adalah sosok pemimpin yang memiliki kualitas sebagai tokoh bangsa.
“Dari isi materi pidato dan cara menyampaikannya, saya berpendapat bahwa dia memang tokoh satu-satunya yang lebih baik untuk menjadi calon presiden yang lebih baik dari semua tokoh lain pada Pilpres 2024 nanti,” pungkasnya.