JAKARTA,Pelitabanten.com,– Menyambut Hari Santri Nasional (HSN) 2018, Pondok Pesantren La Tansa bekerjasama dengan Walicare dan Dewan Kesenian Banten menggelar acara Panggung Azan bertema Khusyu’ Negeriku di GKJ (Gedung Kesenian Jakarta-Red) sabtu tanggal 13/10/2018edung Kesenian Jakarta Pasar Baru-Jakarta Pusat, 15-16 Oktober 2018. Azan yang merupakan panggilan shalat bagi umat Islam menjadi fokus acara, karena azan beberapa waktu lalu sempat menjadi perbincangan pro-kontra di tengah masyarakat Indonesia.
“Azan akan kita pulangkan sebagai panggilan cinta dan perdamaian, sehingga pro-kontra tentang azan di tengah masyarakat bisa berakhir. Melalui kegiatan seni dan budaya, semoga eksistensi azan bisa didekati secara lebih komprehensif,” jelas Ketua Pelaksana Acara Panggung Azan: Khusysu’ Negeriku, Aan Kurnia atau yang lebih dikenal Apoy Wali Band.
Acara Panggung Azan terdiri dari sejumlah kegiatan, antara lain: renungan budaya oleh KH Adrian Mafatihullah Karim, deklamasi puisi oleh Chavchay Syaifullah, instrumentalia azan oleh Apoy Wali, multimedia azan oleh KH Fairus Nahidhuddin, pentas teater “Azan” oleh Teater La Tansa, pameran lukisan, pameran robotic, lomba azan antar pesantren, dan aksi “Kumandang Azan Bersama Para Tokoh”.
“Panggung Azan juga merupakan seruan untuk membangkitkan masjid sebagai basis perjuangan umat Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Negara sebagai organisasi modern yang mengelola kehidupan masyarakat akan menjadi masjid yang suci dan megah, dihuni oleh orang-orang yang berlomba dalam kebaikan, serta mewujudkan rasa khusyu’ pada negeri,” jelas Gitaris Band Wali itu.
Negeri khusyu’ dan damai tentu saja menjadi dambaan setiap penduduk negeri ini. Negeri yang selaras antara kebaikan alam nan subur dan kebaikan perilaku penduduknya nan makmur, namun tidak lupa bersyukur. Negeri yang aman, negeri yang mumpuni memberikan kebebasan terhadap anak bangsa menguasai ilmu pengetahuan agama dan teknologi informasi tanpa dikotomi.
Lebih lanjut Ia berharap acara Panggung Azan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat luas untuk menanamkan cinta dan perdamaian dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara, agar Indonesia bisa menjadi negeri yang khusyu’. Acara ini juga berupaya menggali pemikiran tentang cinta dan perdamaian dalam spirit kemanusiaan dan ketuhanan yang direpresentasikan melalui azan, mengembangkan bakat potensi santri di bidang seni dan budaya. menumbuhkan rasa cinta pada bangsa dan negara, dan mengenalkan masyarakat tentang sejarah dan falsafah azan.
“Saya juga berharap Hari Santri Nasional ini bisa kita jadikan momentum kebangkitan santri dalam mengisi nilai kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai kelompok sosial yang turut andil dalam perjuangan kemerdekaan RI, santri harus mampu mengisi kemerdekaan dengan menggali segenap potensi di bidang dakwah, pendidikan keagamaan, pengembangan masyarakat, termasuk di dalamnya kesenian dan kebudayaan. Hari Santri Nasional merupakan salah satu cara mengaktualisasikan nilai-nilai substansial dalam Pancasila dan UUD 1945 sehingga upaya mempertahankan NKRI dapat terwujud secara otentik,” Tukas Apoy.
Editor : Adin