KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com — Slogan kemanusiaan yang melekat pada Palang Merah Indonesia (PMI) tercederai, lantaran patut diduga ada nuansa politis yang terjadi saat pemilihan Ketua PMI Kota Tangerang.
Dalam Musyawarah Kota (Muskot) yang digelar di Markas PMI Provinsi Jalan Raya Serang-Jakarta KM 5, Kalodran, Kecamatan Walantaka, Kota Serang Banten., pada Jumat, (11/9) kemarin.
Disebut para oknum pejabat ikut campur dan melakukan intervensi politik, sehingga PMI yang notabene organisasi kemanusiaan yang netral menjadi ajang politik dagang sapi.
“Kalau melihat fenomena sebelum terjadinya pemilihan Ketua PMI, saya khawatir PMI Kota Tangerang masuk dalam pusaran politik. Karena kekuatan PMI terletak pada kenetralan dan independensinya,” kata Sekretaris Patriot Nasional (PATRON) Kota Tangerang, Saipul Basri. Minggu, (13/9/2020).
Ia juga menyatakan, ini menjadi pertanyaan besar kenapa oknum pemerintah tersebut ikut campur? serta melakukan intervensi kepada beberapa Pengurus PMI ditingkat kecamatan.
“Jangan sampai nanti kedepan, PMI ini dijadikan alat kendaraan politik. Padahal visi dan misi PMI itu kemanusiaan, ada apa ini?,” tanya pria yang kerap di sapa Marsel ini.
Keberadaan PMI sangat dibutuhkan untuk kegiatan misi sosial dan kemanusiaan di dalam dan luar negeri. Jadi menurutnya janganlah PMI ini dipolitisasi.
“PMI ini dari tahun ke tahun sampai dengan saat ini sangat berperan besar dalam bantuan sosial dan kemanusiaan, jadi jangan sampai PMI nanti di bawa ke ranah politik,” ungkapnya.
Selain itu, Marsel juga sangat mengapresiasi kepengurusan PMI Kota Tangerang periode sebelumnya.
“Saya juga mengucapkan apresiasi kepada seluruh pengurus periode sebelumnya, karena sudah memberikan kontribusi yang sangat positif dan nyata,” tutupnya.