SERANG, Pelitabanten.com – Pemuda Desa Bersatu (Pedas) menolak rencana deklarasi #2019GantiPresiden di pelataran parkir Makbaroh Sultan Maulana Yusuf di Desa Kasenyatan, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.
Pedas menilai kegiatan deklarasi yang akan digelar Jumat 10 Agustus tersebut dinilai berpotensi menimbulkan perpecahan dan gesekan pada masyarakat. Selain itu Pedas juga meminta itu untuk dibatalkan.
Hal tersebut dikatakan oleh Kordinator Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) dan Media Pedas Rosyid Ridho usai melakukan audiensi dengan Kapolres Serang Kota AKBP Komarudin, Selasa (7/8).
“Tagar #2019GantiPrsiden perlu disikapi dan dikawal oleh seluruh elemen masyarakat Banten karena, bermuatan politis,” katanya kepada awak media.
Persoalan ini menjadi krusial dikatakan Ridho sebab, tempat acara deklarasi tersebut diadakan di salah satu pusat peradaban Banten dan hal ini mencederai Marwah Banten sendiri sebagai salah satu daerah religius yang hari ini dijadikan objek begitu masif oleh kelompok tertentu.
“Secara sosiologis masyarakat Banten harus punya pengamatan dan paradigma berpikir yang lurus yang kemudian bisa mencerna isu-isu yang masuk Provinsi Banten itu sendiri,” ujarnya.
Dirinya juga mengajak kepada seluruh stakeholder terkait untuk sama-sama bisa berbicara soal bagaimana kedepan Banten bisa menjadi salah satu daerah yang aman damai tidak terbawa dengan arus yang justru menimbulkan konflik horizontal di tengah masyarakat.
“Kedepan kita akan lakukan tindakan yang lebih diplomatik lagi untuk bagaimana Banten secara kultural dan Banten secara umum bisa dijaga stabilitas politiknya sehingga kita punya identitas lokal dan kerangka berpikir yang kemudian bisa berdikari tidak terbawa oleh kelompok-kelompok yang ingin merubah haluan ideologi negara kita hari ini,” bebernya.
Sebab dijelaskan Ridho kalau ideologi negara dirubah maka rubah pula segala kompleksitas kultur dan keberagaman di Indonesia.
Sementara itu Kapolres Serang Kota AKBP Komarudin mengungkapkan menyikapi isu yang saat ramai di masyarakat gonjang-ganjing ataupun polemik permasalahan #2019GantiPresiden dalam hal ini kepolisian berkewajiban menjaga kondusifitas masyarakat.
“Kami juga berharap agar masing-masing pihak bisaenahan diri baik dari masyarakat yang menolak maupun dari panitia penyelenggara mari kita bersama-sama menjaga kondusifitas kota Serang,” jelasnya.
“Jangan sampai kegiatan ini tidak membawa dampak positif bagi bangsa Indonesia justru akan menjadi awal perpecahan . Dimana saat ini kondisi Kota Serang sangat kondusif,” tambahnya.
Dirinya juga akan berkoordinasi dengan pihak penyelenggara untuk berdiskusi duduk bersama bagaimana kegiatan deklarasi sekiranya memungkinkan akan kita mediasikan.
“Ini hal yang harus disikapi untuk sama – sama bertahan tidak memenuhi ego kelompok tersendiri. Jangan sampai demokrasi menjadi ajang perpecahan. Kita akan sampaikan ke Panpel terkait banyaknya penolakan,” tukasnya.(kie)