Beranda News

Penyaluran Bantuan Sosial Tunai di Kota Tangerang, Dipantau Dirjen Kemensos

Penyaluran Bantuan Sosial Tunai di Kota Tangerang, Dipantau Dirjen Kemensos
Dirjen Kemensos RI Penanganan Fakir Miskin, Asep Sasa Purnama Memantau Penyaluran BST di SDN Gondrong 7, Kota Tangerang. Foto Pelitabanten.com

KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com — Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) melalui Dirjen Penanganan , Asep Sasa Purnama memantau penyaluran langsung Tunai () di Kota .

Dalam kunjungannya itu Kemensos RI mengapresiasi penyaluran BST yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang kepada masyarakat penerima bantuan di Kota Tangerang.

Dalam keterangannya saat mendampingi Dirjen Kemensos tersebut Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang Herman Suwarman mengungkapkan, kota Tangerang akan terus mengupayakan agar kegiatan penyaluran BST dapat berlangsung dengan tertib, aman dan lancar.

Termasuk dengan menerapkan 4 M (Mencuci Tangan, Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Menghindari Kerumunan).

“Kami koordinasikan dengan jajaran di wilayah agar dibentuk panitia di lapangan untuk menjaga prosesnya berjalan sesuai prosedur,” ungkap Herman saat meninjau SDN Gondrong , Cipondoh bersama Dirjen Penanganan Fakir Miskin pada Kemensos RI.

Herman menambahkan pihaknya bersama dengan PT. POS Indonesia sebagai penyalur bantuan telah melakukan koordinasi agar penyaluran BST dapat berjalan lebih cepat sehingga tidak terjadi antrian dan kerumunan masyarakat di lokasi.

“Ruangan kelas dan petugas teller sudah ditambah jadi lebih kondusif,’ jelas Sekda.

itu, Dirjen Asep Sasa Purnama, dalam tinjauan tersebut mengungkapkan, antara Pemkot Tangerang dan PT. Pos Indonesia sangat baik dan terkoordinir sehingga proses penyaluran BST di Kota Tangerang ini berjalan dengan tertib dan lancar.

“Penyaluran BST di Kota Tangerang berjalan dengan baik dan lancar,” ungkap Asep.

Selain itu, Asep juga menjelaskan mekanisme penyaluran BST yang terkoordinir dengan baik kepada masyarakat dapat menghindari kerumunan dan dapat berjalan secara efektif.

“Sebelumnya sudah dilakukan penjadwalan berdasarkan komunitas tempat tinggal jadi tidak menumpuk di lokasi,” tuturnya.