LEBAK, Pelitabanten.com – Nilai-nilai kebangsaan di tengah masyarakat dewasa ini sangat penting untuk diperteguh kembali. Tersebab ramainya perdebatan tentang hubungan antara agama dan negara yang akhir-akhir ini kembali mencuat di tengah masyarakat. Bahkan ditengarai ada pihak-pihak yang mencoba untuk mempertentangkan antara Agama dan Nilai-nilai Pancasila.
Hal tersebut disampaikan oleh Dr. TB. H. Ace Hasan Syadzily, M.Si dalam lawatannya menjumpai masyarakat di Kampung Babakan Padang, Desa Cibungur, Kecamatan Leuwidamar, Lebak Banten.
“Islam dan Pancasila tidak bertentangan sama sekali. Bahkan nilai-nilai dalam Pancasila seperti prinsip ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah dan keadilan sosial sangat relevan dengan nilai-nilai yang diajarkan Islam,” katanya, Minggu (9/4/2017).
Di hadapan ratusan warga yang terdiri atas tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda, Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar ini berbicara dalam Sosialisasi Empat Pilar; Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
Wakil Sekjen DPP Partai Golkar ini menepis tudingan sebagian kelompok radikal bahwa Pancasila merupakan perwujudan thagut.
Thagut dalam istilah agama Islam merujuk kepada setiap yang disembah selain Allah yang rela dengan peribadatan yang dilakukan oleh penyembah atau pengikutnya, atau rela dengan ketaatan orang yang menaatinya dalam melawan perintah Allah. Sementara Pancasila sangat kuat dengan ajaran agama melalui sila pertamanya yakni Ketuhanan Yang Maha Esa.
“Pancasila sangat relevan dengan nilai-nilai luhur yang dimiliki Islam,” imbuhnya.
Lebih lanjut Ace menilai akhir-akhir ini, berbagai fenomena radikalisme dan intoleransi yang mengatasnamakan agama telah menjadi kekhawatiran bagi banyak pihak dan sangat berpotensi merusak tenun kebangsaan.
“Agama yang semestinya mengajarkan kedamaian dan tampil dengan wajah menyejukkan justru tampil sedemikian sangar dan menakutkan, terlebih jika sudah mendekati pesta demokrasi dalam kontestasi Pilkada,” ungkap Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.
Untuk itu, Ace Hasan memandang perlu dan penting bagi masyarakat Indonesia untuk kembali ke rumah Indonesia dengan Empat Pilarnya yang saling menguatkan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
