Beranda News

Pesan Mendagri pada Rapat Evaluasi dan Penilaian Pelaksanaan Tugas Pj. Kepala Daerah

Pesan Mendagri pada Rapat Evaluasi dan Penilaian Pelaksanaan Tugas Pj. Kepala Daerah
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian.(Dok Ist)

JAKARTA, Pelitabanten.com – Menteri Dalam Negeri () Tito Karnavian memberikan beberapa pesan pada Rapat Evaluasi dan Penilaian Penjabat Kepala Daerah melalui conference, Rabu (24/8/2022).

Mendagri meminta penjabat (Pj.) kepala daerah untuk memperkuat kepemimpinan (leadership), memperkuat kemampuan manajerial, dan memberikan manfaat yang sebanyak-banyaknya kepada masyarakat.

“Kalau leadership lemah, dia tidak (akan) bisa (menjalankan tugas). Apalagi kalau seorang gubernur, dia tidak bisa (kalau) leadership-nya tidak kuat. (Sebab) dia tidak akan bisa mengendalikan dan menjadi koordinator wakil pusat di daerah,” kata Mendagri di Kantor Pusat (Kemendagri) Jakarta.

Untuk itu, Mendagri meminta Pj. kepala daerah agar memperkuat kepemimpinan. Menurutnya, kepemimpinan merupakan kompetensi yang perlu dimiliki seorang kepala daerah. Kepemimpinan juga merupakan sebuah membuat masyarakat mengikuti arahan pemimpin. Karena itu, Pj. kepala daerah juga penting melakukan pendekatan ke berbagai kelompok masyarakat.

“Leadership adalah seni, art. Seni bagaimana membuat orang mengikuti kemauan kita, dan itu tidak ada di dalam text book. Itu semua praktik,” terangnya.

Mendagri juga menyoroti kemampuan manajerial. Kemampuan manajerial penting dalam membangun teamwork yang kuat dan merangkul anggota untuk berperan aktif. Selain itu, dengan manajerial yang mumpuni, Pj. kepala daerah bisa terhindar dari adanya internal yang biasanya terjadi dalam . “Misalnya Pj. harus mampu merangkul Sekda,” ujarnya.

Pesan lain dari Mendagri yaitu agar Pj. kepala daerah bisa menjaga amanat dari Tuhan Yang Maha Kuasa dan memanfaatkan momentum tersebut untuk berbuat baik sebanyak-banyaknya kepada masyarakat.

“Prinsip daripada menjadi pemimpin, makin besar kekuasaan akan makin berdampak kepada masyarakat kepada orang banyak. Salah membuat kebijakan akan merugikan orang banyak, berbuat baik dengan kebijakan yang bagus akan mendatangkan lebih banyak manfaatnya,” tandas Mendagri.