BANTEN, Pelitabanten.com – Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy memimpin Apel Siaga Bencana 2021 tingkat Provinsi Banten di Lapangan Sekretariat Daerah Provinsi Banten, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, Selasa (30/11). Pada apel yang diikuti seluruh stakeholder penanggulangan bencana di Provinsi Banten tersebut, Andika meminta upaya-upaya mitigasi bencana lebih dioptimalkan.
“Apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh peserta apel gabungan siaga Bencana Provinsi Banten Tahun 2021, dengan apel siaga bencana ini, diharapkan dapat membangun komitmen bersama seluruh lapisan masyarakat dan stakeholder untuk terlibat aktif dan mendorong terbentuknya gerakan bersama para pihak dalam upaya kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat di seluruh wilayah rawan bencana di Provinsi Banten,” kata Andika.
Kegiatan ini, kata Andika, merupakan bentuk tanggung jawab dan kepedulian seluruh unsur yang terkait pada upaya penanggulangan bencana. Forum Komunikasi Siaga Bencana yang bersifat lintas sektoral mulai dari BPBD, PUPR, Dinkes, Dinsos, Pemda Kabupaten/Kota, Basarnas, TNI, Polri, PMI, TAGANA, dan lembaga sosial kemanusiaan nirlaba lainnya seperti ACT, Dompet Dhuafa dan lain sebagainya sangat diperlukan dalam rangka kesiapsiagaan tanggap darurat kebencanaan.
“Kita semua tidak berharap terjadinya bencana, akan tetapi pemetaan potensi dan ancaman bencana perlu dilakukan untuk kesiapsiagaan bagaimana mekanisme tanggap darurat yang akan dijalankan, tahapan recovery yang akan dilakukan hingga tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi yang akan dilakukan,” paparnya.
Berdasarkan data BNPB tahun 2020, lanjut Andika, Provinsi Banten memiliki ancaman bencana yang beragam, di antaranya tsunami dan gempa bumi karena berdekatan dengan sesar Sumatera dan jalur cincin api. Berdasarkan Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) 2020, Provinsi Banten memiliki indeks resiko 154.87 atau tinggi. Mitigasi resiko bencana, kata Andika, juga perlu dilakukan dengan penyediaan infrastruktur sarana dan prasarana untuk mengurangi resiko bencana serta melibatkan unsur masyarakat dalam meningkatkan penyadaran dan kemampuan masyarakat menghadapi ancaman bencana.
Terkait ancaman bencana hidrometeorologi khususnya ancaman bencana banjir tahunan di beberapa wilayah, kata Andika, Pemerintah Provinsi Banten telah mengusulkan kepada Pemerintah Pusat mengenai normalisasi dan peningkatan fungsi aliran melalui program lanjutan Pengendalian Banjir Kali Cisadane serta Pembangunan Tanggul Banjir Sungai Cidurian di Kabupaten Tangerang serta Pengendalian Banjir Sungai Ciliman di Kabupaten Lebak. Selain itu, Pemerintah Provinsi Banten juga telah mengusulkan Pembangunan Stasiun Pasang Surut Permanen di Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten Serang.
Sementara itu, Kepala BPBD Provinsi Banten Nana Suryana usai apel kepada pers mengatakan, apel tersebut sengaja digelar sebagai bentuk kesiapsiagaan bencana seluruh stakeholder penanggulangan bencana di Provinsi Banten. Nana juga menyebut, apel digelar untuk meningkatkan komunikasi antar stakeholder kebencanaan mulai dari potensi, pemetaan, mitigasi hingga penanggulangan jika bencana benar-benar terjadi. “Makanya kan tadi peserta apelnya juga lintas sektoral mulai dari TNI/Polri, instansi vertikal dan OPD Pemprov Banten terkait, pemerintah kabupaten/kota dan organisasi relawan,” kata Nana.
Untuk diketahui, usai apel, Andika yang mengenakan seragam khas BPBD, melakukan inspeksi peralatan kebencanaan dan juga kepada peserta apel. Andika bahkan sempat mencoba mengemudikan kendaraan ATV milik BPBD Banten.