Kota Tangerang, Pelitabanten.com-PT Gajah Tunggul TBK bergerak cepat memberikan bantuan kemanusian kepada para korban Gempa di Lombok, NTB.
Hal tersebut merupakan Sebagai bentuk kepedulian PT Gajah Tunggal terhadap masyarakat lombok yang menjadi korban Gempa.
Saat ini Ribuan warga Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menjadi korban gempa memang sangat membutuhkan bantuan bahan makanan, air dan logistik lainnya.
Oleh karenanya Managemen PT Gajah Tunggal melakukan penggalangan dana kepada karyawan, maupun stakholder lainnya, untuk segera dapat memberikan bantuan agar meringankan saudara-saudara (setanah air) disana yang menjadi korban gempa di Lombok.
Mendengar hal tersebut, Pengurus Serikat Pekerja PT. Gajah Tunggal, berkumpul untuk membahas penggalangan dana bagi korban bencana.
“Setelah mendapatkan persetujuan dan dukungan dari pihak managemen PT. Gajah Tunggal Tbk, aksi penggalangan dana pun sudah mulai dilaksanakan.” kata Ketua Samsul Bahri, Rabu (8/8/2018).
Samsul Bahri menuturkan Beberapa pimpinan Plant yang ada di PT. Gajah Tunggal Tbk pun terlihat ikut berpartisipasi dalam penggalangan dana, demikian pula dengan para karyawan, mereka juga terlihat antusias untuk memberikan bantuan bagi saudara-saudara yang ada dilombok.
“Sampai dengan hari ini rabu (8/8/2018) total dana yang terkumpul sudah mencapai Rp.41.105.200 juta, dan penggalangan dana ini masih akan terus dilanjutkan sampai dengan hari jumat (10/8/2018). Rencananya seluruh donasi yang terkumpul akan disalurkan kepada korban bencana di lombok melalui CSR PT. Gajah Tunggal, Tbk,” tuturnya.
“Mungkin juga kami dari PT Gajah Tunggal akan langsung menerjunkan relawan bantuan ke daerah bencana, namun hal tersebut masih dalam kajian Managemen Direksi.”tambahnya.
Perlu diketahui Gempa berkekuatan 7.0 SR yang mengguncang lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada hari minggu 5 Agustus 2018 menyisakan duka yang mendalam, sejumlah bangunan dan rumah ibadah pun ikut roboh pada kejadian tersebut. Saat ini korban jiwa 105 orang yg meninggal, korban luka luka 236 orang, dan ribuan orang masih dalam pengungsian.