PANDEGLANG, Pelitabanten.com – Salah satu rangkaian Munggahan Kampung Literasi bertajuk “Ramadhan Bulan Iqra & Qalam” yang disajikan Rafe’i Ali Institute adalah diskusi tentang kewirausahaan. Hadir sebagai pembicara Direktur SUHUD Mediapromo sekaligus Ketua IKAPI Banten, Andi S. Trisnahadi di Kampung Jaha Masjid Desa Sukamaju Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang-Banten.
Acara yang dipandu oleh Rizki Hendrian, mahasiswa UNMA, dikemas secara santai. Andi menceritakan pengalamannya selama dua puluh tahun memimpin perusahaan media bernama SUHUD Mediapromo.
Kepada peserta yang terdiri dari mahasiswa, pelajar dan guru, Andi membedah dua mental pedagang dan pengusaha.
“Kalau pengusaha, hampir dipastikan di dompetnya tidak ada uang. Uangnya ada di asetnya. Beda dengan pedagang, kalau pedagang di dompetnya banyak uang,” katanya, Kamis (15/6/2017)
Ada tiga hal yang mesti dikuasai oleh wirausahawan, tutur Andi. Yaitu network, skill dan attitude. Dari ketiganya, network menjadi hal paling penting.
“Setiap bertemu orang baru, bagi seorang wirausahawan, itu adalah sebuah investasi,” imbuhnya.
Faisal Fadilla Noorikhsan, Manajer Pendidikan dan Pelatihan RAI, menyebut bahwa workshop ini sangat penting. Karena menjadi wirausahawan adalah solusi bagi persoalan pengangguran di negeri ini.
“Menjadi wirausaha adalah pilihan tepat karena berfungsi untuk dua hal, pertama melatih kemandirian dan kedua mengentaskan pengangguran karena bisa membuka lapangan kerja baru,” ujar Faisal.
Ditambahkan Faisal, usaha jualan coklat yang dilakukannya lumayan menguntungkan. Menjadi wirausaha harus punya mental baja. Harus siap ditolak.
Apa yang dikatakn Faisal diamini oleh Andi. Menurutnya, tidak ada satu pun barang yang tidak bisa dijual, yang ada adalah orang yang tidak pandai menjual.
Dalam diskusi tersebut, Andi memperlihatkan beberapa produk usahanya baik skala nasional maupun skala internasional. Salah satu yang sedang digarapnya dan ditunjukkan kepada peserta diskusi adalah produk perangko emas edisi Habibie.