TANGERANG, Pelitabanten.com – Tokoh Ulama Muda asal Bandar Lampung KH Rahmat Hidayat dikenal sebagai sosok Ulama yang bijak dan bersahaja. Kesehariannya dihabiskan untuk berdakwah dan mengisi materi ilmu agama di majelis-majelis taklim di sekitar Lampung dan juga Banten.
Seperti yang belum lama ini dijalaninya, Kiyai pimpinan pondok pesantren Daar El Faatih ini, berkesempatan mengisi ceramah agama pada moment Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW di Mushalla Nurul Iman, Kampung Sukamandi, Pengajaran Teluk Betung Utara, Bandar Lampung.
Dalam ceramahnya, KH Rahmat Hidayat menyampaikan bahwa dalam kejadian Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW
materi isi ceramah soal hikmah kejadian sakral Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Menurutnya, di dalam moment bersejarah Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW memiliki empat pelajaran yang diambil. Pertama, Isra Mi’raj sebagai ladang pembersihan jiwa sebelum menghadap Allah. Bersih dalam arti bahwa diri dan jiwa seorang muslim harus suci dari sifat-sifat syirik, dengki dan suci dari hadats kecil dan kotor.
“Sebelum Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan Isra dan Mi’raj dibelah dada beliau. Diisi dengan nur ilahi (cahaya Allah). Ini membuktikan bahwa diri dan jiwa Rasulullah dibersihkan dan disucikan untuk menghadap Allah SWT”, jelas KH Rahmat Hidayat.
Selanjutnya, Kiyai jebolan pondok pesantren Daar El Qolam ini mengutarakan bahwa hikmah pelajaran dari Isra Mi’raj kedua adalah bahwa sebelum melakukan Isra Mi’raj dibekali dengan ilmu.
Dan yang ketiga dikuatkan dengan keimanan kepada Allah SWT. Dengan begitu, Ibadah menghadap Sang Khaliq menjadi sempurna dan lebih khusyu’. Dan yang keempat, pelajaran momentum Isra Mi’raj adalah diisi dengan kesabaran.
“Hidup ini penuh dengan ujian dan cobaan. Senang dan susah butuh kesabaran untuk menghadapi itu semua. Inilah sebagai dasar bekal menjalani hidup dengan penuh ketaqwaan kepada Allah SWT”, jelas KH Rahmat Hidayat.
KH Rahmat Hidayat merupakan kiyai muda yang tinggal di Bandar Lampung. Beliau memimpin Pondok Pesantren Daar El Faatih di jalan WA Rahman Gg Simpang Makmur, Kampung Sukajadi, Batu Putu, Bandar Lampung. Selain itu, beliau aktif di Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandar Lampung. Dan aktif di beberepa organisasi keagamaan lainnya, PWNU Provinsi Lampung, di BAZIS NU, GP Anshor Kota Bandar Lampung, dan Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kota Bandar Lampung.