KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com – Sejumlah pedangan pasar anyar Kota Tangerang, beramai-ramai mengadukan nasibnya ke berbagai pihak. Hal itu terpantau Pelitabanten.com saat sejumlah pedagang mendatangi LPM Kota Tangerang. Senin, (18/9/2023).
Pasalnya, sejumlah pedagang ini resah soal relokasi sementara yang mereka anggap tidak berpihak kepada kepentingan para pedagang.
Seperti diketahui, pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang telah menyiapkan 5 (lima) lokasi penampungan sementara atau relokasi untuk memfasilitasi pedagang kawasan Pasar Anyar yang akan segera direvitalisasi.
Lima lokasi tersebut adalah, Plaza Shinta, Mall Metropolis, Pasar Jatake, Pasar Banjar Wijaya, Pasar Laris Cibodas.
Diungkapkan H. Madsani, selaku ketua forum paguyuban pedagang pasar anyar, tujuan mereka mendatangi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kota Tangerang adalah membawa aspirasi para pedagang yang resah dengan relokasi.
Kata dia, pada dasarnya seluruh pedagang di pasar anyar ini setuju dengan revitalisasi yang akan dilakukan oleh pemerintah.
“Kami, pedagang menganggap relokasi yang dilakukan Pemkot Tangerang sangat mengecewakan dan jauh dari harapan,” ujarnya.
“Harapan kami, relokasi dilakukan di satu titik, satu hamparan, jangan di pecah-pecah,” Imbuhnya.
Ia mencontohkan alasan keresahan pedagang bilamana relokasi mereka di lima lokasi yang terpencar-pencar. Misal, membeli beras di pasar Shinta, Lalu beli dagingnya di pasar Jatake, kemudian beli sayurannya di pasar Banjar Wijaya. Itu semua menurutnya sangat meresahkan.
“Kami berharap pemerintah mengajak kami duduk bersama, mencari solusi terbaik untuk kepentingan bersama, Jembatani saja, jangan meresahkan,” tandasnya.
Sementara Ketua LPM Kota Tangerang, Hasanudin BJ menyebut bahwa dalam hal ini program pemerintah daerah tidak sinergi dengan program pemerintah pusat.
Seharusnya, kata dia, Pemkot Tangerang sudah siap untuk relokasi, sosialisasi juga harusnya dilakukan jauh-jauh hari. Sebab menurutnya tender revitalisasi pasar anyar ini sudah akan selesai dalam waktu dekat.
“Harusnya komunikasi ini dibangun oleh Pemkot terhadap para pedagang. Kami tadi diminta oleh para pedangan untuk mendampingi pada saat akan digelarnya musyawarah bersama,” kata Hasanudin.
Ia menegaskan, Intinya seluruh pedagang sangat setuju dengan adanya revitalisasi, hanya saja mereka ingin relokasi sementara ditempatkan di satu titik, jangan terpecah – pecah di berbagai titik lokasi relokasi sementaranya.
“Masuk akal juga keinginan mereka, dan yang terpenting ekonomi kerakyatan itukan adanya di pasar, mau kondisi seperti apapun mereka tetap berdagang, berjualan,” kata BJ.