BANTEN, Pelitabanten, – Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Ananta Wahana menyebut, bahwa Permodalan Nasional Madani (PNM) adalah obat mujarab dalam menghadapi krisis ekonomi global.
Karena saat ini krisis ekonomi terjadi menimpa berbagai negara. Hingga beberapa di antaranya ada yang terperosok kejurang resesi bahkan dinyatakan bangkrut.
“Saat ini setidaknya ada sembilan negara sudah bangkrut akibat krisis ekonomi dunia,” ungkap Ananta Wahana saat reses dengan para petugas lapangan PNM wilayah Serang, Pandeglang, dan Lebak, bertempat di RM Saung Edi, Kamis (14/7/2022).
Oleh karena itu, menurut Ananta, peran PNM melalui bantuan permodalan mampu menjaga ekosistem kegiatan ekonomi rakyat kecil tetap bertahan dari hantaman krisis.
Dan hebatnya, lanjut Ananta, PNM yang berdiri sekitar dua tahun lalu itu, meski memiliki aset kecil, namun bisa memberikan bantuan sosial melalui Corporate Social Responsibility atau CSR kepada masyarakat.
“Kita tahu pandemi Covid-19 dampaknya kemana-mana. Sektor ekonomi hancur, dan PNM ini merupakan respon cepat pemerintah melalui BUMN untuk menyelamatkan ekonomi rakyat,” ujarnya.
Anggota DPR RI Dapil Banten III itu juga menyatakan bangga kepada para petugas lapangan PNM yang berjuang melayani masyarakat untuk mendapat akses permodalan usaha.
“Apalagi saya lihat petugasnya ini kebanyakan perempuan ya. Tentu ini bukan tugas yang mudah untuk menjankau masyarakat di pelosok-pelosok Banten,” katanya.
Sementara itu, Pimpinan PNM Cabang Serang, Nanang Komarudin menjelaskan, bahwa hingga saat ini secara nasional jaringan kantor layanan PNM berjumlah 3.673 kantor di 34 provinsi, 422 kabupaten/kota, dan 5.640 kecamatan.
Untuk PNM Cabang Serang, kata Nanang, saat ini memiliki 45 kantor cabang, dengan jumlah pendamping nasabah 472 orang, dan jumlah kelompok 7.754.
“outstanding Rp 253 M dengan jumlah nasabah 149.729,” paparnya.
Tantangan di Lapangan
Dalam kegiatan tersebut juga terungkap, bahwa para petugas lapangan PNM itu menghadapi berbagai tantangan untuk memberikan layanan pada masyarakat.
Seperti, Nurhayati Kepala Unit Mekaar dari wilayah Sukaresmi Pandeglang menyampaikan, bahwa tantangan terberat dalam tugasnya adalah dihadapkan dengan soal masih kurang memadainya infrastruktur jalan.
Kata dia, akses jalan di Sukaresmi selain tidak memadai, juga jika musim penghujan becek dan banyak genangan air.
“Repotnya kalau hujan, jalan menjadi licin dan becek. Hingga menyulitkan untuk menjangkau masyarakat di kampung-kampung,” ucapnya.
Sementara, Upen Pane, Kepala Unit Banjar Pandeglang menyampaikan, bahwa tantangan di lapangan juga masih ada dari kalangan yang belum menerima keberadaan PNM.
“Bahkan ketika diadakan sosialisasi, tidak semua Kades (kepala desa) menerima. Ada Kades yang welcome ada juga yang tidak,” ungkapnya.
Mendapati hal itu, Ananta Wahana berjanji akan menyampaikan kepada pihak pemerintah daerah (Pemda) setempat.
“Soal ini nanti kita bicarakan dengan Pemda dan Camat. Yang penting tetap semangat untuk berjuang membantu rakyat kecil mendapat akses modal usaha, sehingga ekonomi rakyat bangkit,” imbuh Ananta.
Kegiatan Reses Anggota DPR RI bersama petugas lapangan PNM tersebut diakhiri dengan pembagian paket sembako berupa beras, gula dan minyak. (tim)