LEBAK, Pelitabanten.com – Bupati Lebak Hj. Iti Octavia Jayabaya membuka Rapat Koordinasi Pendidikan dan Kebudayaan 2017, Launching Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar Melalui Rivitalisasi KKG (Kelompok Kerja Guru) dan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) serta Pembukaan Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FSL2N) tingkat SMP yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Lebak Tahun 2017 di Aula La Tansa Mashiro, Jl. Soekarno Hatta No.1, Cibadak, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten.
Dalam sambutannya, Bupati Lebak mengajak orangtua/wali murid untuk bersama membimbing anak-anak mereka menanamkan disiplin dalam belajar, “Peran Orang tua sangat penting untuk mendorong anak-anaknya untuk sekolah dan menanamkan disiplin dan menjaga prilaku anaknya,” ujarnya. Rabu (5/4/2017)
Menurut Bupati, tidak meratanya jumlah guru di Lebak dikarenakan banyaknya guru yang pensiun, sementara Pemkab Lebak berhadapan dengan kebijakan moratorium. Belum lagi persoalan tunjangan guru honorer yang terbilang paling rendah se-Indonesia.
“Jumlah guru di lebak belum merata, jumlah sekolah tidak sebanding dengan jumlah guru yang ada. Belum lagi banyak guru yang pensiun dan pemerintah terhalang dengan adanya moratorium,” kata Iti.
Jumlah kekurangan guru yang mencapai 4000 orang membuat Pemkab Lebak menyediakan anggaran dana sebesar 12.7 miliar. Sementara untuk peningkatan kompetensi guru dianggarkan dana sebesar 3.7 miliar di tahun 2017 ini.
“Untuk program peningkatan kompetensi guru pemerintah telah menganggarkan 3,7 miliar dan 12,7 miliar untuk guru honorer. Jumlah itu kelihatan besar tapi realitasnya masih belum mencukupi untuk mensejahterakan guru di Lebak, sebab gaji guru honorer hanya tiga ratus ribu sebulan” tegas Bupati.
Dalam pidato sambutannya, Bupati Lebak meminta Pemprov Banten mendukung pendidikan tingkat SMA sederajat agar aksesibilitas dapat terjangkau sehingga pendidikan dapat dirasakan tidak hanya bagi si kaya, si miskin juga memiliki kesempatan yang sama.
“Saya meminta Pemerintah Provinsi Banten untuk mendorong agar pendidikan setingkat SMA dapat terjangkau bagi semua siswa,” katanya.
Rapat Koordinasi Pendidikan dan Kebudayaan Tahu 2017 bertema Meningkatkan Akses, Mutu, Tata kelola Pendidikan dan Kebudayaan Secara Berkelanjutan untuk Mewujudkan Lebak Cerdas 2019 merupakan agenda tahunan untuk membahas berbagai isu pendidikan dan kebudayaan di Kabupaten Lebak.
Hadir dalam acara tersebut, Wakil Bupati Lebak, Kapolres Lebak, Dandim 0603 Lebak, Kajari Lebak, DPRD Lebak, Sekda, Dirjen GTK Kemdikbud, Manajer BOS Provinsi Banten, Ombudsman, BAP Banten, KPAI Banten, KTP Kab. Lebak, BPS Kab. Lebak, OPD Kab. Lebak, UPT Pendidikan Kecamatan, DWP Disdikbud, Perwakilan KKG/MGMP dan peserta Rakordikbud dengan jumlah seluruhnya yang hadir 900 orang lebih.
Dalam berbagai forum dan setiap kesempatan yang ada, Bupati Iti tidak pernah bosan menyampaikan program visionernya, “Tiga tahun pemerintahan kami berdua dengan Pak Wakil selalu berupaya untuk mewujudkan program Lebak Sehat, Lebak Pintar menuju Lebak Cerdas 2019 dan Lebak Sejahtera,” katanya.