LEBAK, Pelitabanten.com – Ribuan warga Kabupaten Lebak dari berbagai kalangan mulai santri pondok pesantren, pelajar, pegawai aparat sipil negara (ASN), Ormas Islam, Baznas, MUI dan masyarakat biasa memadati Masjid Al Araf Rangkasbitung. Mereka menggelar doa bersama untuk umat Islam Rohingnya yang mengalami tragedi kemanusian yang dilakukan militer Myanmar.
Ribuan umat muslim Kabupaten Lebak berharap agar umat Muslim Rohingya yang mengalami tragedi kemanusian diberikan kedamaian dan keselamatan, serta mendapat perlindungan dari pemerintah Myanmar serta diakui kewarganegaraanya.
Saat ini, umat Muslim Rohingya sangat prihatin dengan kekejaman militer Myanmar melakukan kekerasan dengan membakar permukiman, pemerkosaan dan pembunuhan.
Mereka mengungsi ke negara tetangga untuk menyelamatkan jiwa dari kekejaman tentara Myanmar dan kelompok milisi. Masyarakat Muslim Rohingya kini tinggal di pengungsian negara Bangladesh dan membutuhkan bantuan kemanusian.
“Kami mengapresiasi pemerintah Indonesia terus menyalurkan bantuan kemanusian juga diplomasi kepada pemerintah Myanmar agar menghentikan kekerasn terhadap Muslim Rohingya,” kata Ketua MUI Kabupaten Lebak KH Baidjuri saat menggelar doa bersama untuk Muslim Rohingya di Masjid Al Araf Rangkasbitung, Lebak, Rabu (20/9/2017)
Selama ini, sikap Pemerintah RI sangat tepat untuk menghentikan tragedi kemanusian yang dialami muslim Rohingya di mana kaum perempuan, anak-anak juga para warga lanjut usia mengalami kekerasan dan pembunuhan yang dilakukan militer Myanmar.
“Kami meminta Pemerintah Myanmar dapat menghentikan segala tindakan kekerasan dan pembunuhan terhadap muslim Rohingya”, tegasnya.
Menurutnya, umat beragama di Indonesia harus bahu-membahu memperkuat solidaritas antar umat beragama.
Indonesia negara yang memiliki keberagaman, namun tetap bersahabat, damai, rukun dan hidup berdampingan di tengah perbedaan itu.
Ketua Magrib Mengaji Kabupaten Lebak, KH Zaenudin mengatakan kegiatan doa bersama itu sebagai wujud solidaritas umat Islam Lebak untuk Muslim Rohingya yang mengalami tragedi kemanusian.
Kegiatan doa bersama juga menghimpun dana kemanusian untuk bantuan Muslim Rohingya yang membutuhkan bantuan makanan, minuman, kesehatan dan lainnya.
“Kami berharap kekerasan yang dialami Muslim Rohingya segera diselesaikan oleh pemerintah Myanmar dengan damai juga mereka bisa dikembalikan ke kampung halamannya,” katanya.